TERBIT ■ Giat Satgas Sektor 8 Subsektor, Desa Cilampeni bersama peserta KKN Tematik Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) sejak 5 hari ini terfokus bukan hanya patroli sungai, identifikasi sampah serta pendirian tempat pembuangan sampah (TPS) sementara, namun juga pada pembibitan vertiver dengan target sebanyak 10.000 kantong, Senin (5/8/2019).
Pembibitan vetiver di Sektor 8 Citarum Harum sudah berjalan dibibir bantaran Sungai Citarum, saat ini beralih menggunakan polibag dikarena adanya kegiatan normalisasi Sungai Citarum dengan dikeruknya sedimentasi serta perapian bantaran kembali.
“Lokasi pembibitan vetiver dialihkan diatas bantaran dengan menggunakan polibag dengan target 10.000 pohon, karena bibir bantaran sedang dirapikan kembali dan tanaman vetiver yang sudah ada ditanam kembali dibantaran yang sudah rapi sedang sisanya untuk bibit,” kata Komandan Subsektor (Dansubsektor) Desa Cilampeni, Pelda Rusman.
BACA JUGA: Nurdin Abdullah: Masa Depan Sulawesi Selatan Ada di Luwu Raya
Dia mengatakan, sudah 4.650 polibag dihasilkan dalam lima hari pembibitan vetiver ini bersama adik-adik KKN Tematik UPI.
"Secara bergiliran adik-adik KKN ada juga yang melaksanakan kegiatan sosialisasi penanganan sampah ke warga, ada juga yang sedang bersama warga RW 04 Desa Cilampeni membangun TPS sementara,” ujar Pelda Rusman.
Manfaat utama tanaman vetiver selain melindungi tanah terhadap erosi dibantaran Sungai Citarum agar tidak longsor dan menjadi sedimentasi, juga bisa dimanfaatkan untuk kesehatan manusia. Terutama saat diproses menjadi minyak pada akarnya atau disebut vetiver oil untuk melindungi kulit dari sengatan panas matahari dan masalah kulit lainnya. Tentunya masih banyak lagi manfaatnya tanaman yang berasal dari India dengan tinggi kurang lebih bisa mencapai 1,5 meter ini. (rls)