TERBIT.ID | Sukabumi - Bencana Hidrometeorologi di Kota Sukabumi tercatat ada sebanyak 86 kali kejadian yang tersebar di tujuh Kecamatan. Data tersebut berdasarkan dari Sistem informasi Elektronik Data Bencana (SiEdan) yang dihimpun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, selama satu semester.
Akibat kejadian tersebut, kerugian materi ditaksir mencapai Rp 6,7 miliar. Kemudian luas area terdampak 44,719 hektar. 63 kepala keluarga (KK) terdampak, serta 626 unit bangunan rusak, 44 unit rusak berat, 155 unit rusak sedang, dan 427 unit rusak ringan.
"Data dari SiEdan selama Januari-Juni tahun ini, secara aggregate tercatat 86 kali kejadian. Nilai kerugian mencapai Rp 6.768.545.000 dengan luas area 44,719 Ha, dan 63 KK terdampak, diantaranya enam orang mengungsi, korban meninggal satu orang, luka ringan dua orang. Kemudian 626 unit bangunan rusak," ujar Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Sukabumi, Zulkarnain Barhami, dihubungi terbit.id,Rabu (6/7/2022).
Menurutnya, Bulan Februari merupakan frekuensi tertinggi yang dilaporkan masyarakat, tercatat ada 35 kasus dan terendah bulan April 4 kasus. Menurutnya, bencana tanah longsor dan banjir paling mendominasi, masing-masing 28 kali dan 22 kali dan terendah yaitu angin puting beliung dua kali.
"Aggregate nilai kerugian terbesar berasal dari jenis banjir senilai Rp 4.966.220.000, prakiraan luas area terdampak 40, 650 Ha. Disusul dengan taksiran kerugian tanah longsor Rp 981.875.000 dan prakiraan luas area terdampak 2, 750 Ha," jelasnya. (Boy)
