TERBIT.ID | Sukabumi - Puluhan anggota Delegasi Group of Twenty (G20) meninjau secara langsung Technical Workshop On Climate Change di Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar (Balittri) di Jalan Raya Pakuwon Km 2 Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Jumat, (5/8/2022).
G20 atau Group of Twenty adalah sebuah forum utama kerja sama ekonomi internasional yang beranggotakan negara-negara dengan perekonomian besar di dunia terdiri dari 19 negara dan 1 lembaga Uni Eropa. G20 merupakan representasi lebih dari 60% populasi bumi, 75% perdagangan global, dan 80% PDB dunia. Anggota G20 terdiri dari Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Perancis, Tiongkok, Turki, dan Uni Eropa.
Pantauan terbit.id, para delegasi Group of Twenty (G20) meninjau Taman Sains Pertanian (TSP) Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegaran (Balittri) diantaranya ke pembibitan kopi, kakao, karet, teh dan kemiri sunan, serta meninjau produksi kakao(coklat) dan beberapa delegasi menyempatkan mencoba kendaraan dengan bahan bakar bio diesel.
Kepala Badan Penelitan dan Pengembangan Kementrian Pertanian Republik Indonesia, Prof. Dr. Fadjry Djufry mengatakan bahwa kunjungan puluhan delegasi G20 hati ini merupakan field trip dari rangkaian G20 untuk membahas ketangguhan berbagai negara dalam menghadapi perubahan iklim.
Dalam kunjungan tersebut, para delegasi yang hadir ditunjukan berbagai komoditas yang dihasilkan yang bisa diterapkan sebagai bio energi untuk menghadapi ancaman perubahan iklim,
"Para partisipan melihat langsung bagaimana menerapkan pola integrasi tanaman perkebunan termasuk bio energi untuk menghadapi perubahan iklim, "Kata Prof. Dr. Fadjry Djufry pada awak media Jumat (5/8/2022).
Selain itu, Kementan juga memperlihatkan reaktor biodiesel multifungsi. Kelebihan reaktor ini adalah mampu memproses minyak nabati dengan kadar asam lemak bebas yang cukup tinggi. Penggunaan mesin prosesing biodiesel ini dapat menghasilkan kualitas biodiesel yang memenuhi standar SNI. Kapasitas produksinya 3000 liter/6 jam, dan mampu menurunkan bahan baku dengan Asam Lemak Bebas Baku (ALB) tinggi menjadi rendah (dibawah 3), dan dapat mengolah berbagai jenis minyak nabati, yang sdh dilengkapi methanol recovery dan monitor display untuk melihat pemisahan biodiesel dari gliserol dari tabung pemisah bawah reactor.
"Kita ingin menunjukan bahwa Indonesia dalam beberapa tahun terakhir sudah mengmebangkan energi baru terbarukan. Untuk persipaan komoditi yang bisa berkesinambungan," jelasnya.
Delegasi dari Australia, Dr. Veronica Doerr mengaku sangat senang bisa berkunjung ke Indonesia dan akan mendukung tujuan Indonesia terutama terkait pertanian bersama Consultative Group on International Agricultural Research (CGIAR),
"kita perlu menemukan cara berbeda yang benar-benar baru dalam memproduksi makanan dan memuaskan kebutuhan orang untuk mendukung dunia, tetapi dengan cara tidak merusak sumber daya alam. Oleh karena itu kita memerlukan banyak inovasi, dan itulah yang dihasilkan dari penelitian, sehingga kita harus terus meneliti dan terus belajar," jelasnya
Balittri merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, Badan Litbang Pertanian yang berlokasi
Komoditas yang menjadi mandat utama Balittri adalah kopi, kakao, karet, teh dan kemiri sunan. Selain itu, komoditas pendampingnya ada kemiri sayur, kola, makadamia, melinjo, tamarin, iles-iles,jarak pagar, dan tanaman penghasil bahan bioenergi.
Selain tempat penelitian, Balittri juga mendapatkan tugas khusus untuk memproduksi benih unggul bersertifikat tanaman industri dan penyegar. Untuk mendukung tugas tersebut, telah tersedia fasilitas perbenihan yang modern dan lengkap seluas 2-3 hektar dengan kapasitas produksi 3-4 juta benih per tahun. (R Cking).