TERBIT.ID I Sukabumi - Komitmen Mutu Pegawai UPTD Puskesmas Parungkuda bersama Camat Parungkuda bersama Puskesmas serta seluruh stakeholder Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, tangani kasus stanting.
Pembentukan SOP Standar Operasional ProsedurProsedur untuk penanganan balita stanting dan ibu gizi buruk digelar di Puskesmas, pada Senin, (27/2/2023).
Camat Parungkuda Deden Sumpena mengatakan, Bulan Pebruari kembali sudah mengadakan bulan penimbangan dan pengukuran balita, itu juga dalam rangka mencocokan data yang di peroleh pada tahun 2022 kemudian di lihat kembali untuk di bulan Pebruari tahun 2023.
" Tentunya dari hasil tersebut masih proses pendataan penyingkronan dan yang paling penting adalah bagaimana hari ini kita dan seluruh stakeholder di Kecamatan Parungkuda dan tentunya liding sektornya adalah Puskesmas Parungkuda kemudian ada KB, Kader bahkan kepala desa dan PKK bahu membahu semua berupaya dalam rangka tidak ada stanting, ya, minimal
menurunkan stanting," Jelas Deden.
Lebih lanjut Deden, Kemudian penanganan bagi yang teridentifikasi dan memberikan bantuan dan penanganan yang terindikasi stanting juga yang paling penting bagaimana cara pencegahan bagi ibu hamil yang disinyalir akan melahirkan anak yang stanting, sehingga dua-duanya tidak bisa dipisahkan karena memang proses itu tidak bisa serta merta, ketika akan melahirkan juga dipersiapkan supaya tidak stanting.
Berarti proses pencegahannya mulai dari ibu hamil kemudian penanganannya bagi balita yang teridentifikasi stanting.
" Makanya hal tersebut senergitas seluruh lembaga di kecamatan Parungkuda mutlak diperlukan sehingga perlu ada inovasi bagi Parungkuda yang disebut (GAMIS CETINI) Gerakan Kamis Pencegahan Stanting Sejak Dini,"Ungkap Deden.
Lebih lanjut Deden, khusus di hari Kamis itu kerjasama seluruh stakeholder baik perusahaan kemudian para agnia sehingga berproses untuk penggalangan dana, sehingga dapat membantu dari orang perorangan, perusahaan dalam proses penangan dan pencegahan stanting di Kecamatan Parungkuda.
" Penanganan dan juga penyaluran bantuan kita kerjasama seluruh stakeholder yang ada," Pungkasnya Deden.
Sementara Kepala Puskesmas Parungkuda drg. Febbie Nawawi mengatakan, hari ini adalah pembentukan SOP Standar Operasional ProsedurProsedur untuk penanganan balita stanting dan ibu gizi buruk. Jadi dalam rangka kegiatan pencegahan stanting dan intervensi stanting di Kecamatan Parungkuda.
Yang diikuti oleh semua lintas sektor dari Kepala Desa hingga para kader KPM dan tim penggerak PKK se-Kecamatan Parungkuda.
Diakui dr. Febbie, sebetulnya kasus stanting di kecamatan Parungkuda tidak terlalu tinggi dan masih di bawah angka Kabupaten.
" Tetapi kita masih melihat data apakah benar seperti itu atau tidak, karena kalo survey kita masih di bawah kabupaten, kalo kabupaten 27,5 persen, kita masih 24 persen dan sementara data kita sendiri dibawah 2 persen nah ini yang harus kita cek," Bebernya.
Selisih data di akui karena ketika APBGM harus entri aplikasi nah jadi ada beberapa kali, seperti di tulis dan dilaporkan, nah itu yang harus kita cek,"imbuhnya.
Diakui dr. Febbie, Iya pelaksanaan ini juga salah satu untuk mengakuratkan data yang ada di kita," Pungkasnya. (Cking).