TERBIT.ID I Sukabumi - Setidaknya ada delapan rumah warga yang berada di bantaran Sungai Ciheulang tepatnya di Kampung Gudang, Desa Ciheulang tonggoh, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, menjadi korban longsor akibat tergerus derasnya aliran sungai Ciheulang.
Informasi dihimpun terbit.id, Ruang tamu dan kamar mandi rumah milik lda Farida tergerus longsor tebing di pinggir sungai Ciheulang setinggi 20 meter, pada Minggu,(26/2/2023). Potensi longsor dibantaran sungai Ciheulang sudah terdeteksi sejak 2007 silam. Saat itu terdata ada delapan rumah terdampak akibat gerusan aliran sungai Ciheulang.
Kepada awak media pemilik rumah ida Farida mengatakan, sebelum peristiwa tersebut, ada suara retakan rumah keponakannya itu mulai terdengar sekitar pukul 23.00 WIB.
“Pertama-tama hujan deras terus sedikit-sedikit rumahnya terkikis terus, tapi keponakan saya pada waktu itu enggak kemana-mana ada di rumah. Tapi pas jam 11 malam kudengar ada suara kletak (retakan) di rumah teh,” Ujar Ida, Senin (27/2/2023).
Diakui Ida, malam itu rumah tersebut alami kerusakan di bagian kamar mandi.
“Udah dari situ, jam 11 kami sudah pindah, jam 2 dini hari sama dapurnya ambruk mungkin terkikis terus sama air hujan jadi ambruk, terakhir jam 06 longsor yang paling parah hingga ruang tamu dan dapur serta kamar mandi hilang," Bebernya Ida.
Akibat kejadian tersebut Ida bersama keluarganya mengungsi ke rumah kerabat terdekat. Dia pun berharap segera mendapatkan bantuan dari Pemerintah. Pasalnya sejak kejadian hari pertama dan hari ke dua longsor bahkan vidionya viral namun belum ada yang datang.
Sementara Sekretaris Desa (Sekdes) Ciheulang tongoh Lili Lesmana mengatakan, bencana tanah longsor ini memang kerap terjadi di wilayah Ciheulangtongoh akibat pengikisan tebing oleh arus Sungai Ciheulang.
Meskipun tidak ada korban jiwa pada bencana longsor ini, namun pihaknya tetap mengimbau kepada warga yang rumahnya berada persis di bantaran sungai untuk tetap waspada dan jika berpotensi terjadi longsor susulan alangkah baiknya mengungsi untuk sementara waktu.
" saat ini masih melakukan musyawarah dengan warga yang terdampak perihal rencana relokasi, mengingat saat ini hujan deras masih terus mengguyur wilayah Kecamatan Cibadak dan sekitarnya yang bisa memicu terjadinya bencana longsor susulan," Terangnya.
Pemerintah desa sudah berkoordinasi dengan BPBD dan melakukan sosialisasi soal ancaman longsor.
"Tadi malam kita pun dengan BPBD sudah koordinasi dengan terdampak itu agar sementara berhati-hati karena takutnya ada longsoran susulan,” Pungkasnya Lili. (Cking).