TERBIT.ID I Sukabumi - Target zero Zero New stunting. Kepala UPTD Puskesmas Cipari, Desa Cisaat, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, ajak puluhan kader Posyandu tangani percepatan penurunan stunting di lima desa.
Hal itu disampaikan Kapus Cipari dr.Bagus usai sosialisasi PMT lokal di Caffe D'Lacolle Jalan Raya Taman Rekreasi Cimalati, kepada terbit.id, Senin, (26/6/2023).
UPTD Puskesmas Cipari dr.Bagus mengatakan, Ini adalah tindak lanjut dari lokakarya mini (Lokmin) triwulan, pada Selasa, 20 juni 2023.
" bahwa kami akan memberikan sosialisasi mengenai pemberian makanan tambahan (PMT) berbahan baku lokal bagi anak-anak yang mengalami gizi kurang, karena memang kita sedang menangani percepatan penurunan stunting, kebetulan kita dari Puskesmas Cipari ada anggaran yang harus disalurkan untuk penanganan stunting dalam bentuk PMT lokal," Jelas dr.Bagus.
Dikatakan dr. Bagus, sosialisasi kepada para kader posyandu bagaimana cara membuat, mengolah dan mendistribusikan serta memantau pemberian PMT kepada anak-anak yang mengalami gizi kurang.
" Dengan kegiatan ini nanti para kader mampu membuat sebuah makanan tambahan yang bergizi dan bagus sehingga dapat meningkatkan kondisi status gizi anak-anak yang gizinya kurang ini menjadi gizi normal, sehingga kita tidak ada stunting baru karena kita lakukan pencegahan dan penanganan stunting, jadi prinsipnya adalah tidak ada stunting baru ( zero new stunting),"Paparnya.
Lebih lanjut dr. Bagus, yang disebut PMT lokal dimana suatu wilayah anak-anak lidahnya itu lebih cocok dengan makanan lokal atau rasa lokal, kemudian juga pembuatan PMT lokal tentu bahan bakunya itu lebih mudah ditemukan di suatu wilayah tertentu, seperti di wilayah Puskesmas Cipari itu setiap desa mungkin punya bahan baku tertentu yang disukai oleh masyarakat sesuai dengan adat kebudayaan dan tentunya sesuai dengan standar gizi.
" Untuk penanganannya stunting ini kita bicaranya adalah protein hewani untuk penanggulangan stunting," Ujarnya.
Pelaksanaan nya ini diikuti oleh hampir semua Posyandu dari lima desa yang ada di wilayah Puskesmas Cipari dan hampir semua Posyandu mengirimkan perwakilannya.
" Sebenernya kami hanya mengundang lima sampai delapan kader posyandu, namun hasil lokmin triwulan kemarin setiap desa itu antusias sehingga mereka mengirimkan setiap perwakilan kader Postandu, kenapa kami melaksanakannya tidak di Puskesmas, karena Puskesmas kami kecil dan tidak punya tempat pertemuan yang mencukupi untuk seluruh kader, sehingga kami melaksanakan ditempat lain apalagi gratis," Terang dr.Bagus.
" Lima desa yakni Desa Cisaat, Tenjolaya seluruh Puskesmas sehingga ada 61 Posyandu plus ketua TPPS desa dan pokja lV nya jadi peserta yang hadir ada sekitar 70 Kader," Imbuhnya.
Harapannya tentu dengan sosialisasi ini para kader posyandu, insyaallah bisa memahami bagaiaman membuat PMT lokal dan bagaimana meminet untuk mendistribusikan sehingga nanti anak-anak yang gizi kurang maupun yang stunting bisa tertangani.
" Karena target kita sesuai dengan Perpres 72 tahun 2021, ditahun 2024 kita ingin angka stunting itu dibawah 14 persen," Ungkapnya.
dr.Bagus menyampaikan, Penanganan stunting itu kalo untuk penambahan tinggi badan itu ga bisa cepat jadi minimal yang gizi kurang dulu kita tangani dulu menjadi gizi normal.
Untuk monitoring dan evaluasi, distribusi PMT lokal itu kepada anak-anak gizi kurang itu dilakukan setiap hari, dari mulai masak kemudian di distribusikan oleh kader setiap hari termasuk berat badannya ditimbang setiap hari oleh kader.
" Nah untuk evaluasi kita akan rekap setiap dua minggu, apabila misalnya anak ini gizinya sudah normal bisa nanti dialokasikan untuk anak-anak yang lain," Pungkasnya.
Reporter. : Us.
Redaktur. : R.Cking.