TERBIT.ID I Sukabumi - Terapkan teknologi RDF, kolaborasi Pemerintah Kabupaten Sukabumi, PT Semen Jawa SCG dan PT Tambang Semen Sukabumi, atasi pengurangan dan penanganan sampah sekaligus pencapaian Net Zero per tahun 2050.
Hal itu disampaikan Bupati Sukabumi Marwan Hamami usai Groundbreaking pembangunan fasilitas TSPT teknologi Refused Derived Fuel (RDF) di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cimenteng, Kampung Ciangsana, Desa Sukamulya, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Pantauan terbit.id, Groundbreaking oleh Bupati Sukabumi dan undangan VVIP secara bersamaan melakukan peletakan batu pertama (Groundbreaking) sebagai awal pembangunan Fasilitas TSPT RDF di TPA Cimenteng Cikembang Sukabumi, Rabu,(23/8/2023).
Turut hadir pada acara, Bupati Sukabumi, Koordinator Pokja Pengembangan Teknologi PSEL & RDF Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Sukabumi. Presiden Direktur PT SCG Indonesia, Chakkapong Yingwattanathaworn.
Terobosan pembangunan teknologi RDF ini merupakan proyek kerja sama perusahaan semen jawa SCG dengan pemerintah daerah sekaligus hadiah untuk Hari Jadi Kabupaten Sukabumi ke-153.
Kolaborasi ini merupakan kontribusi aktif SCG dalam target Pemerintah Kabupaten Sukabumi, terkait pengurangan dan penanganan sampah sekaligus pencapaian Net Zero per tahun 2050.
Usai Groundbreaking Bupati Sukabumi Marwan Hamami mengatakan, bahwa kerjasama yang dilakukan Pemda dengan PT Semen Jawa merupakan upaya Pemda dalam menanggulangi sampah yang ada di Kabupaten Sukabumi, tercatat kapasitas TPA Cimenteng siperkirakan hanya mampu bertahan kurang lebih delapan bulan kedepan saja.
"8 bulan lagi habis kapasitasnya (TPA Cimenteng), makanya dalam waktu satu tahun ini pembangunan kita percepat seperti yang dikatakan ibu Prima (DLH Provinsi Jabar) di Bandung itu sejak tahun 2005 itu sudah habis (TPST RDF) tapi masi digunakan sampai hari ini, maka dengan teknologi seperti inilah bisa terselesaikan," ujar Marwan.
Marwan juga mengatakan untuk pemanfaatan sampah secara alami di TPA Cimenteng, perlu waktu kurang lebuh 30 tahun hingga akhirnya bisa dimanfaatkan menjadi pupuk kompos dan lain-lain. Akan tetapi dengan adanya program TPST RDF ini Pihaknya mengaku akan kembali normal dalam waktu dua tahun.
"tetapi dengan tehnologi RDF kapasitas TPA Cimenteng dalam 2 tahun insyaalloh akan kembali normal dan barang kali buangan sampah dari Kota Sukabumi kalau dikerjasamakan (bisa disalurkan) kesini," Ungkapnya
Lebih lanjut Marwan, bahwa produksi sampah domestik di Kabupaten Sukabumi kurang lebih mencapai 300 ton per hari. Dengan adanya kerjasama ini pihaknya berharap Kabupaten Sukabumi dapat mencapai target zero waste atau bebas sampah di 2050 mendatang.
" di Kabupaten Sukabumi bisa mencapai 300 ton sampah per hari dan itu bisa terserap, dengan itu insyaalloh Kota, Kabupaten Sukabumi bisa bebas sampah atau zero waste dari posisi yang kita harapkan ke depan," Tandasnya.
Sementara itu Presiden Direktur PT SCG Indonesia, Chakkapong Yingwattanathaworn menyampaikan, PT Semen Jawa dan PT Tambang Semen Sukabumi Jalin Kolaborasi dengan Pemerintah Daerah Sukabumi, Selenggarakan Groundbreaking Pembangunan Fasilitas TSPT RDF di TPA Cimenteng untuk pengelolaan sampah berkelanjutan di Kabupaten Sukabumi.
SCG melalui anak perusahaannya, PT Semen Jawa dan PT Tambang Semen Sukabumi, TPA Cimenteng Teknologi RDF merupakan manifestasi nyata dari prinsip ESG 4 Plus yang dimiliki SCG dengan fokus pada target pencapaian nol bersih emisi per tahun 2050 dan perwujudan industri hijau dalam setiap aspek operasional perusahaan Teknologi RDF.
" ditargetkan mampu mengelola 330 ton sampah/hari dan akan menghasilkan 100 ton produk RDF sebagai bahan bakar pengganti batu bara dalam produksi Semen SCG," Jelas Chakkapong.
Diakuinya, inisiasi SCG ini sejalan dengan target Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi dalam pengurangan sampah
sebesar 30% serta penanganan 70% sampah pada tahun 2025.
"Pengalaman SCG selama lebih dari 25 tahun dalam mengimplementasikan teknologi RDF di Thailand memberikan keyakinan bahwa proyek serupa di Sukabumi akan membawa manfaat
signifikan, baik dalam konteks ekonomi maupun lingkungan yang berkelanjutan," pungkas Chakkapong. (R.Cking)