TERBIT.ID I Sukabumi - Pemerintah melalui Promosi KIE percepatan penurunan stunting di wilayah khusus. BKKBN Jawa Barat berupaya mengantisipasi kepanikan terhadap keluarga beresiko stunting di Jawa Barat.
Hal itu disampaikan Fajar Supriadi Sentosa, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, usai promosi KIE percepatan penurunan stunting di wilayah khusus yang digelar bersama Dewi Asmara anggota DPR-RI Komisi lX di GOR Purwasari, jalan Koramil Kampung/Desa Purwasari, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat,(9/9/2023).
Kepala Perwakilan BKKBN Jabar Fajar Supriadi Sentosa mengatakan, pihaknya sangat optimis di Jawa Barat mencapai 14℅. Berdasarkan Peraturan Presiden No 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting bahwa angka prevalensi stunting menjadi 14 persen di tahun 2024.
" BKKBN Jawa Barat, selain menyampaikan dengan mitra kerja dari Komisi lX DPR-RI ibu Dewi Asmara seperti ini, penanganannya dari hulu, misal sekarang kita bekerja sama dengan Kemenag jadi sosialisasi kepada anak-anak remaja melakukan pernikahan," Jelas Fajar, kepada terbit.id, Sabtu,(9/9/2023).
Untuk mencegah kepanikan terhadap keluarga beresiko stunting, pihaknya membuat inovasi, melalui sekolah-sekolah, ada pusat konseling dari anak-anak remaja harus dikasih informasi-informasi, kalau ditangani saat ini saja pasti akan timbul terus makanya di stop dari hulunya.
Fajar menekankan, Sebelum melakukan pernikahan harus mengetahui dulu bagaimana kalau menikah diusia muda, kalau belum cukup umur bagaimana, ada namanya 1001 cara bicara," Ucapnya.
Dikatakan Fajar, selain program promosi KIE percepatan penurunan stunting di wilayah khusus, juga dengan bapak atau ibu asuh dari perusahaan, pejabat memberikan paket makanan seperti telur, susu dan lain sebagainya itu lebih efektif karena selama enam bulan, dan itu sudah berjalan hampir 2 tahun lebih.
Diakuinya di Jawa Barat, angka paling tinggi Sumedang, kedua Sukabumi, namun dengan kondisi seperti ini pihaknya, harus tetap optimis mencapai target 14% di tahun 2024, karena mendapat dorongan dari ibu Dewi Asmara anggota DPR-RI Komisi lX memberi sumbangan berupa anggaran, sosialisasi juga diikuti masyarakat," Pungkasnya. (Rawin Cking).