TERBIT.ID, Sukabumi - Pasca hujan disertai angin kencang, pada Kamis, 9 November 2023, mengakibatkan satu rumah roboh. Ambruknya satu rumah warga di Kampung Cikareo RT 3/5, Desa Cidahu, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mendapatkan bantuan bangunan rumah dari Komunitas Relawan Sukabumi Utara, Pemdes Cidahu dan jajaran TNI-Polri, Sabtu (18/11/2023).
Pantauan terbit.id, Komunitas relawan Sukabumi Utara, terdiri dari berbagai organisasi seperti Tagana, Catatan Cakrawala, SAR Khatulistiwa, Sigap, Aqua Rescue, Pramuka Peduli, RPKS, RAPI, ASB, Banser, P2BK, TNI, Polri, dan Satpol PP, Pemdes Cidahu bersatu dalam sebuah kegiatan bakti sosial sebagai bentuk respons terhadap rumah yang ambruk akibat di terjang angin puting beliung yang melanda Desa Cidahu, pada Kamis, 9 November 2023.
Kepala Desa Cidahu, Asep Saepul Parlan, menjelaskan bahwa pada hari kejadian, informasi awal mencatat kerusakan pada 83 rumah, dan dalam satu hari berikutnya, data yang terkumpul menunjukkan bahwa 89 rumah mengalami kerusakan.
"Kerusakan mayoritas bersifat ringan, namun ada sekitar 4 rumah dengan kerusakan yang cukup berat, karena kondisi struktur bangunan yang kurang baik," ujarnya.
Asep berharap bahwa melalui kerjasama dengan para relawan dan pemerintah daerah, masyarakat dapat segera mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan.
"Kami juga akan menghimbau kepada masyarakat agar memperhatikan kualitas pembangunan yang akan dilakukan, karena struktur bangunan yang kuat akan memberikan perlindungan lebih baik terhadap bencana seperti gempa atau puting beliung," tutur Asep.
Asep menyebutkan bahwa prioritas utama saat ini adalah pemulihan titik-titik yang mengalami kerusakan signifikan, sementara untuk area lainnya masih bisa melibatkan partisipasi masyarakat dalam gotong royong.
"Sangat disayangkan bahwa kerusakan yang terjadi belum dapat dicover sepenuhnya oleh pemerintah daerah, terutama karena fokus utama hanya pada atap. Kami berharap masyarakat dapat bersatu untuk mengatasi dampak bencana ini," ungkapnya.
Dalam konteks kebutuhan material, Asep menyampaikan kekhawatiran bahwa asbes, yang diperlukan untuk memperbaiki atap rumah, saat ini sulit diakses di tingkat pemerintahan.
"Kalau berbicara atap, maka yang dibutuhkan asbes, kalau berbicara asbes, di pemerintahan itu tidak ada," jelasnya.
Sementara itu Kapolsek Cidahu AKP Akhmad Suryana Bande, menambahkan bahwa setelah satu hari pasca-musibah hujan deras dan angin kencang, pihak polsek bersama jajaran telah menyediakan sebagian kecil bantuan sembako yang berhasil tersalurkan di Desa Cidahu yang terdampak bencana alam.
"Alhamdulillah, bersama pemerintah desa Cidahu, Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK), dan relawan, kami aktif terlibat dalam upaya membangun kembali rumah-rumah skala prioritas yang mengalami kerusakan berat pada saat kejadian," ucap Kapolsek.
Dalam penjelasannya, Ia menyebutkan bahwa kerusakan berat yang teridentifikasi pada saat ini hanya terjadi pada satu rumah.
"Prioritas kami adalah untuk merestorasi rumah-rumah yang mengalami kerusakan berat, sedangkan kerusakan lainnya terfokus pada atap," pungkasnya. *(Tim).