TERBIT.ID, Sukabumi - Suasana di SMPN 1 Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mendadak tegang karena tiba-tiba 10 orang siswa sekolah tersebut datang dengan mobil patroli Polsek Parungkuda, Senin (26/11/2023) pagi. 10 siswa digiring anggota polsek ke sekolah tersebut kemudian diberikan pengarahan dihadapan guru serta ratusan murid lain saat pelaksanaan upacara bendera.
Usai diberi pengarahan, Kapolsek Parungkuda Kompol Iman Prayitno lalu menyerahkan 10 siswa itu kepada pihak sekolah. Saat guru PAI dan Budi Pekerti Supriyanti akan menyampaikan tanggapan mengenai terkait siswanya itu, tiba-tiba terdengar suara letusan kembang api.
Ternyata, apa yang terjadi merupakan skenario prank yang dibuat Kapolsek beserta jajarannya dan para murid SMPN Parungkuda dengan tujuan memberikan kejutan kepada para guru dalam rangka hari Guru Nasional ke-78.
Suasana yang awalnya tegang berubah menjadi meriah diringi rasa haru dan tetesan air mata.
Mengenai skenario prank yang dibuat, Iman menyatakan para guru sama sekali tidak mengetahuinya. Ia pun berseloroh kalau yang dilakukan siswanya itu sebuah prestasi.
"Alhamdulillah, hari ini bisa seperti ini berkat Tafasa dan kekompakan teman-teman yang lain bisa sperti ini, bahkan bapak ibu guru pun tidak semua tahu, surprise bu ya, catat ini salah satu prestasi lho bu," jelas Iman kepada terbit.id.
Lebih lanjut Iman mengungkapkan siswa dan siswi SMPN Parungkuda sudah bisa membuktikan kalau mereka merupakan anak didik yang berprestasi. Dia pun berharap murid sekolah tersebut terus menggali potensi diri untuk meraih prestasi yang lainnya.
"Jangan karena prestasi yang satu akan mengalahkan hal-hal yang lain, tetapi timbulkan prestasi-prestasi yang lain," imbuhnya.
Sementara itu, guru PAI dan Budi Pekerti Supriyanti, merasa terharu dengan surprise yang dilakukan oleh jajaran Polsek Parungkuda serta siswa-siswi.
Supriyanti mengaku terkecoh dengan skenario prank tersebut. Menurut dia, 10 anak didik yang digiring polisi merupakan siswa terbaik. Sehingga dia terkejut kalau siswa itu terlibat masalah sehingga datang ke sekolah sampai harus digiring polisi.
"Awalnya saya sedih melihat murid-murid saya seperti itu, tetapi setelah tahu itu hanya prank sedih itu hilang tinggal tangisan haru," tandasnya.
Kepala Sekolah SMPN 1 Parungkuda Ade Komarajaya menyampaikan ucapan terimakasih kepada Kapolsek Parungkuda Kompol Iman Prayitno dan jajarannya yang telah membuat sesuatu yang tak biasa untuk menyampaikan ucapan hari Guru Nasional ke-78.
Ade mengakui sangat kaget sekali prank yang dilakukan Kapolsek Parungkuda dan Jajarannya. Pada awalnya dia dan para guru merasa gelisah dengan adanya kedatangan Kapolsek dan jajarannya yang mengantar anak-anak didiknya ke sekolah. Ade mengira ada masalah yang dialami anak didiknya itu.
"Apresiasi dari kami buat Bapak Kapolsek dan jajarannya yang sudah memberikan surprise sehingga para guru juga sangat terharu. Terimakasih kepada Bapak Kapolsek Parungkuda beserta jajarannya, semoga Kepolisian Republik Indonesia semakin terus dipercaya oleh masyarakat," ujarnya.