TERBIT.ID, Sukabumi - Hasil Autopsi tim dokter RS Syamsudin terhadap korban pembunuhan yang dilakukan oleh Anak bernama Rahmat (26 tahun) terhadap ibu kandungnya bernama Inas (44 tahun) warga kampung Cilandak RT 015/004, Desa Sekarsari, Kecamatan Kalibunder, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada Selasa (14/5/2024) lalu.
Dokter forensik RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi, dr Nurul Aida Fathia mengungkapkan, bahwa hasil autopsi pada Selasa (14/5/2024) malam, telah diketahui bahwa di tubuh korban terdapat 10 luka terbuka yang diakibatkan oleh tusukan benda tajam berkali-kali.
"Kita melakukan pemeriksaan luar terlebih dahulu kepada korban, dari awal pemeriksaan banyak luka yang ditemukan, mulai luka terbuka pada daerah wajah, leher kemudian ada di bahu dan lengan," ujar dr Aida Rabu (15/05/2024).
Lanjutnya, bahwa kemudian ditemukan juga ada beberapa luka memar dan lecet hampir di seluruh tubuh. Untuk memar dan lecet bisa dipastikan luka akibat benda tumpul dan untuk luka terbukanya cirinya tidak begitu pas tapi mengarah kekerasan benda setengah tajam.
"Ada tepi yang tajam tapi tidak cukup untuk memotong, namun tidak setajam seperti pisau," kata dia.
Menurutnya, bahwa dari hasil pemeriksaan yang lebih intensif, luka terbuka pada korban dapat di pastikan lebih dari 10 luka. Untuk waktu kematian kedatangan korban di dalam kantung mayat 1 jam sebelum pemeriksaan terlihat korban memiliki luka lebam.
"Kalau lukanya banyak, tidak mungkin hanya satu kali (tusukan) apalagi lokasinya juga banyak di seluruh tubuh," jelas dr Aida.
Kondisi luka lebam kekerasan tumpul dan memar berarti bukan luka terbuka, lanjut dr Aida, kekerasan tumpul tidak harus senjata, bisa tangan kosong atau dibenturkan pada sesuatu juga bisa, tidak harus juga menggunakan alat.
"Di leher luka terbuka, kedalaman dari permukaan leher ke batang tenggorokan 5-6 cm, sehingga untuk luka di leher menjadi kematian utama, sebab lukanya merusak saluran batang nafas, kemudian ada pembuluh darah yang potong sehingga yang pasti menimbulkan banyak pendarahan dan kehilangan nafas," pungkasnya.
Reporter : Usep Suherman
Redaktur : Iyang Sud