TERBIT.ID, Ngawi - Sebanyak 33 personel Palang Merah Indonesia (PMI) Markas Ngawi, Jawa Timur, memperoleh ilmu baru dalam bidang pemadaman kebakaran. Keterampilan ini didapatkan dalam pelatihan singkat yang digelar di lingkungan Markas PMI Ngawi pada Rabu (5/6/2024).
Dalam pelatihan yang menyangkut teori dan praktik ini, para peserta dibekali dengan teknik memadamkan kebakaran oleh empat personel dari Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) setempat.
Kegiatan pelatihan ini diikuti oleh puluhan peserta yang terdiri dari karyawan dan relawan PMI. Mereka diajarkan seluk beluk teori memadamkan api di dalam ruangan Markas PMI Ngawi, Jl. dr. Wahidin Sudiro Husodo No. 16. Setelah sesi teori, para peserta diajak ke halaman kantor untuk mempraktikkan ilmu yang baru saja mereka peroleh.
"Saya berharap, semua peserta pelatihan mengikuti kegiatan dengan sungguh-sungguh dan penuh semangat. Ini sebagai upaya meningkatkan K3, khususnya penanganan kebakaran, dan juga bentuk persiapan akreditasi PMI," ujar Jaswadi, S.K.M, Kepala Markas PMI Ngawi kepada jurnalis.
Didampingi oleh Drs. Suhastama Atamaja selaku Wakil Ketua Markas PMI Ngawi, Jaswadi menuturkan bahwa personel PMI memang memiliki kemampuan kedaruratan dalam bidang insiden kemanusiaan. Namun, mereka juga perlu menguasai bidang pemadaman kebakaran karena kejadian ini bisa terjadi kapan saja, di mana saja, dan menimpa siapa saja.
Salah satu tutor dari Damkar Ngawi, Eko Wahyudi, menguraikan bahwa dalam keadaan darurat, setiap personel wajib mampu menggunakan apa pun yang ada di sekitarnya untuk memadamkan api. "Perlengkapan darurat itu bisa berupa karung goni, alat pemadam api ringan (APAR), air, pasir, dan benda lain yang bisa digunakan untuk melumpuhkan api," jelas Eko. Ia menambahkan, meski hanya dengan peralatan sederhana, jika memiliki keterampilan yang baik, personel tetap dapat memadamkan api dengan efektif.
Pada sesi praktik, para personel PMI secara bergantian mencoba memadamkan api menggunakan APAR dan karung goni. Hasilnya, banyak peserta yang berhasil mengimplementasikan teori dengan baik di lapangan.
"Dapat ilmu baru. Saya bisa memadamkan api dengan karung goni. Juga dengan APAR. Ini bentuk keterampilan yang saya peroleh dari kawan-kawan Damkar. Mudah-mudahan bermanfaat," aku Mulyadi, salah seorang peserta pelatihan.
Pelatihan ini diharapkan bisa meningkatkan kesiapan dan kemampuan personel PMI dalam menangani kebakaran, selain kemampuan mereka dalam menangani korban kecelakaan lalu lintas dan insiden kemanusiaan lainnya.
Kontributor : Fin
Redaktur : Iyang Sud