TERBIT.ID, Sukabumi - Upaya pencegahan dan penanganan stunting terus dilakukan oleh UPTD Puskesmas Parungkuda, kegiatan pencegahan dan penanganan stunting di Desa Pondokkaso Landeuh dan Desa Palasari, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Pada Jumat (14/06/2024).
Pantauan terbit.id, Petugas medis dari Puskesmas Parungkuda dengan sangat teliti memeriksa balita di Desa Pondokkaso Landeuh, upaya serius dilakukan sebagai langkah nyata dalam menangani stunting di wilayah Kecamatan Parungkuda, dengan tujuan anak-anak di wilayah Parungkuda dapat tumbuh sehat dan bebas dari stunting.
Kepala UPTD Puskesmas Parungkuda, dr. Bagus Jatiswara, menyatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) sebagai bagian dari program pencegahan stunting.
Target pemberian PMT pertama. 11 balita per desa. Dan 5 bumil kek per desa. Setelah sasaran yg mencapai status gizi normal, kita akan lanjutkan pada sasaran balita gizi kurang dan bumil kek lain secara bertahap
“Sasaran kita ada 11 balita dan 5 ibu hamil. Seharusnya mereka dibawa ke Puskesmas, tetapi karena letak geografis Parungkuda yang cukup jauh, kami mendatangi desa-desa,” ujarnya kepada terbit.id, Jumat (14/06/2024).
Dr. Bagus menambahkan bahwa kegiatan ini mencakup delapan desa, dengan kegiatan hari ini difokuskan di Desa Pondokkaso Landeuh dan Desa Palasari. “Ada 11 balita yang menjadi sasaran pemberian PMT, yaitu balita yang berat badannya kurang dan balita gizi kurang,” jelasnya.
Pemeriksaan awal dilakukan untuk menentukan kesehatan ibu hamil. “Jika ibu hamil sehat, kami berikan PMT. Jika sakit, akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan jika perlu, dirujuk ke rumah sakit,” kata dr. Bagus.
UPTD Puskesmas Parungkuda berusaha mencegah stunting baru dengan mengidentifikasi anak-anak yang berat badan atau gizinya kurang dan memberikan PMT.
“Dengan demikian, balita tersebut tidak terhambat pertumbuhan baik tinggi maupun berat badannya. PMT lokal menggunakan bahan lokal agar lebih familiar dan mudah diolah oleh kader,” papar dr. Bagus.
Dr. Bagus juga menekankan pentingnya pelatihan kepada kader tentang penggunaan menu makanan untuk anak-anak dan ibu hamil. “Kami sudah melakukan pelatihan kepada kader bagaimana menggunakan menu makanan untuk anak-anak dan ibu hamil. Puskesmas melatih, memantau, dan melakukan screening perkembangan balita agar tidak ada yang stunting lagi,” ungkapnya.
Evaluasi akan dilakukan setelah termin pertama kegiatan ini. “Kami optimis, dengan pemberian PMT lokal, anak yang berat badannya kurang tetapi sehat dapat mengalami peningkatan berat badan dan perbaikan gizi,” tambahnya.
Pihaknya, juga mengingatkan pentingnya pemeriksaan rutin ke posyandu dan tenaga kesehatan bagi balita, remaja, dan ibu hamil untuk mencegah stunting. “Jika kita memiliki balita, tetap harus diperiksakan ke posyandu secara rutin setiap bulan. Ibu hamil juga harus memeriksakan diri setiap bulan ke tenaga kesehatan,” pungkasnya.
Reporter : Usep Suherman.
Redaktur : R.Cking.