TERBIT.ID, Madiun - SMPN 8 Kota Madiun, yang berlokasi di Jalan Pilang Mulya, Pilangbango, Kecamatan Kartoharjo, Madiun, Jawa Timur, diduga menerima calon siswa titipan pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ini. Selain itu, sekolah ini juga dilaporkan menolak calon siswa yang berasal dari luar kota.
Seorang wali calon siswa, SA, mengeluhkan anaknya, APF, yang tidak diterima di SMPN 8 karena berdomisili di Bojonegoro sesuai dengan Kartu Keluarga (KK). Menurut SA, beberapa hari sebelumnya, seorang perempuan berinisial E, yang diduga Ketua Paguyuban Wali Murid SMPN 8, menawarkan jasanya untuk menitipkan anaknya agar bisa diterima di sekolah tersebut.
"Tapi yang diterima cuma 5 anak. Sedangkan anak saya (red, APF) tidak diterima alasannya katanya karena berdomisili di luar kota," keluh SA.
Kepala SMPN 8 Kota Madiun, Nunuk Setyowati, mengakui bahwa E membawa sejumlah calon siswa ke sekolahnya dan beberapa dari mereka diterima. Namun, APF tidak diterima bukan karena berasal dari luar kota, melainkan karena nomor urut pendaftarannya berada di posisi bawah.
"Iya. Memang. E bawa beberapa calon siswa ke sini yang lain diterima. Tapi APF tidak diterima karena yang bersangkutan mendapat nomor urut tergolong buncit. Bukan karena dia berasal dari luar kota," jelas Nunuk Setyowati.
Nunuk juga menegaskan bahwa penerimaan peserta didik baru di sekolahnya didasarkan pada posisi nomor urut pendaftar, dan karena kuota terbatas, calon siswa dengan nomor urut bawah tidak bisa diakomodasi.
"Terkait 'campur tangan' E yang turut mendaftarkan sejumlah calon siswa, E bukan Ketua Paguyuban Wali Murid SMPN 8, melainkan orang tua siswa Kelas IX yang sudah lulus," tambahnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Madiun, Lismawati, belum bisa dimintai konfirmasi karena sedang melakukan Dinas Luar Kota di Medan. Hal ini disampaikan oleh resepsionis di kantornya.
Perkembangan terkait PPDB di SMPN 8 Kota Madiun ini masih terus ditelusuri untuk memastikan kejelasan dan kebenaran informasi yang ada.
Kontributor : Fin
Redaktur : Andri S
