YPKI Bersama Kodim 0607/Kota Sukabumi Sampaikan Bahaya Penyakit Kanker dan Tumor

Redaksi
Rabu, 19 Juni 2024 | 17:04 WIB Last Updated 2024-06-19T10:06:08Z
TERBIT.ID, Sukabumi - Mengusung tema "Mengenali Faktor Risiko dan Gejala Dini Kanker dan Tumor". Kodim 0607/Kota Sukabumi bersama Yayasan Pemerhati Kanker Indonesia (YPKI) menggelar sosialisasi bahaya penyakit kanker dan tumor, di  Aula utama Makodim jalan R.A. Kosasih Desa Sukaraja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu(19/6/2024). 

Sosialisasi ini diadakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya kanker dan tumor, serta pentingnya deteksi dini dalam pencegahan penyakit mematikan ini. Dihadiri oleh Letkol Inf Suntoro (Kasdim 0607/Kota Sukabumi), jajaran Danramil, pengurus dan perwakilan Persit Cab XVII, serta perwira staf Kodim 0607/Kota Sukabumi.

Narasumber dari YPKI Bandung, Afina Putri Amd.Keb, menyampaikan pentingnya pemahaman tentang tumor dan kanker kepada anggota yang hadir. "Sekarang angka penderita kanker meningkat, tetapi masyarakat pada umumnya belum tahu tentang hal ini. Dari sepuluh penderita kanker, hanya satu atau dua orang yang sembuh karena ketidaktahuan kita," ujar Afina.

Lebih lanjut Afina menjelaskan bahwa kanker seringkali berawal dari tumor, yang terbagi menjadi dua jenis: jinak dan ganas. Tumor jinak tidak mengganggu jaringan, tetapi jika dibiarkan bisa menjadi ganas dan disebut sebagai "silent killer". 

Kanker tidak mengenal usia dan jenis kelamin serta dipicu oleh berbagai faktor, termasuk makanan yang mengandung MSG, minuman dengan pemanis buatan, makanan yang dibakar, serta sayuran yang mengandung formalin atau borak.

Faktor risiko lainnya termasuk asap kendaraan, asap rokok, dan radiasi dari perangkat elektronik. "Kanker juga bisa diturunkan dari orang tua. Kita harus waspada agar tidak mewariskan penyakit ini kepada anak-anak kita," jelasnya. 

Menurutnya, Kanker paling sering terjadi pada usia 30 hingga 50 tahun. Kanker prostat, misalnya, hanya menyerang kaum laki-laki dan merupakan pembunuh nomor tiga setelah penyakit jantung dan stroke. Deteksi dini kanker prostat dapat dilakukan melalui tes VSI di rumah sakit. Kanker rahim, yang merupakan pembunuh nomor dua bagi perempuan, meliputi kanker ovarium, kanker endometrium, serta kanker leher rahim atau serviks. Kementerian Kesehatan mewajibkan deteksi dini setiap tahun bagi kaum ibu untuk pemeriksaan serviks. Sementara itu, kanker payudara adalah pembunuh nomor satu bagi wanita, terutama ibu yang tidak menyusui setelah melahirkan.

"Pencegahan lebih baik daripada pengobatan. Periksa risiko dari luar, konsumsi makanan sehat dan berserat, hindari makanan berlemak dan karsinogen, serta olahraga teratur," tegas Afina.

Afina menekankan, Untuk pencegahan dari dalam, ibu-ibu disarankan disuntik Gardasil yang bisa memberikan kekebalan selama lima tahun terhadap kanker serviks. Selain itu, kembali ke alam dengan mengonsumsi tumbuhan yang mengandung RIP (Ribosome Inactivating Proteins) juga dianjurkan. Tiga tumbuhan yang direkomendasikan adalah daun sirsak, benalu teh, dan temu putih.

Kegiatan sosialisasi ini merupakan bentuk kepedulian YPKI terhadap seluruh lapisan masyarakat agar dapat mengantisipasi pertumbuhan penyakit kanker dan tumor yang semakin tinggi di Indonesia. 

"YPKI memiliki tiga program utama, yaitu penyuluhan gratis, pengobatan gratis bagi yang tidak mampu, serta bantuan subsidi pengobatan dan pencegahan serta pemeriksaan," pungkasnya. 




Editor  : R.Cking.
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • YPKI Bersama Kodim 0607/Kota Sukabumi Sampaikan Bahaya Penyakit Kanker dan Tumor

Trending Now

Iklan