TERBIT.ID, Sukabumi - Sebanyak 41 guru Bimbingan dan Konseling (BK) yang tergabung dalam Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK) Kabupaten Sukabumi telah menyelesaikan Training of Trainer (ToT) Konseling Berbasis Petualangan (Adventure Based Counseling). Pelatihan ini bertujuan untuk menangani siswa yang mengalami trauma akibat perundungan, kekerasan seksual, dan intoleransi.
Pelatihan Daring dan Luring
Kegiatan yang diinisiasi oleh Tim Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) ini dilaksanakan dalam dua sesi: daring pada 21-22 Juni 2024, dan luring pada 2-3 Juli 2024 di SMP Negeri 1 Palabuhanratu.
Sesi daring, para guru menerima materi dari dosen Fakultas Ilmu Pendidikan UPI mengenai tiga dosa besar pendidikan.
Dr. Anne Hafina, M.Pd. membuka sesi pertama dengan membahas trauma pada peserta didik yang diakibatkan oleh kekerasan, perundungan, intoleransi, serta kondisi keluarga yang menantang. "Trauma dapat terjadi karena berbagai faktor, termasuk lingkungan sekolah dan keluarga," ujar Anne.
Materi yang Disampaikan
Pada sesi selanjutnya, Dr. Ipah Saripah, M.Pd. menyajikan materi tentang perundungan. Ia memaparkan dampak perundungan pada korban serta peran saksi. "Penting bagi kita untuk memahami latar belakang pelaku dan dampak perundungan, agar bisa menangani kasus dengan tepat," kata Ipah.
Hani Yulidrasari, S.Psi., M.Gendets., Ph.D. membahas kekerasan seksual di lingkungan pendidikan dengan pendekatan empatik dan profesional. Materi ini diakhiri oleh Ibu Rina Nurhudi Ramdhani, M.Pd. yang mengajarkan tentang membangun toleransi melalui teknik konseling berbasis petualangan. "Adventure Based Counseling efektif dalam membangun sikap toleransi di kalangan peserta didik," jelas Rina.
Pada hari kedua, Prof. Dr. Nandang Rusmana, M.Pd. menyampaikan konsep dasar Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) dan alat ukur PTSD yang dapat digunakan oleh guru BK. "Pemahaman PTSD sangat penting untuk membantu siswa mengatasi trauma mereka," ujar Nandang.
Pelatihan Luring yang Interaktif
Pelatihan luring dimulai dengan pembukaan yang dihadiri oleh Bupati Sukabumi, Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, dan PGRI Kabupaten Sukabumi. Sesi ini melibatkan simulasi Adventure Based Counseling yang interaktif. Teknik ini membantu siswa pulih dari trauma melalui permainan kelompok yang membangun kepercayaan, komunikasi, dan pengambilan keputusan bijak.
Prof. Dr. Nandang Rusmana, M.Pd. menjelaskan bahwa konseling berbasis petualangan meningkatkan dinamika kelompok dan membangun empati serta pemahaman perspektif orang lain. "Setiap permainan dirancang untuk meningkatkan kepercayaan diri dan kepercayaan antar siswa," kata Nandang.
Tanggapan Positif Peserta
Pelatihan ini mendapat tanggapan positif dari peserta. Yusi Harini, S.Psi., Ketua MGBK SMP Kabupaten Sukabumi, menyambut baik kegiatan ini dan berharap ada kelanjutan untuk meningkatkan kapasitas guru BK. "Kegiatan ini sangat bermanfaat dan saya berharap ada pelatihan lanjutan," ujar Yusi.
Dani Hudaeri, S.Sos.I., salah satu guru BK, mengungkapkan kegembiraannya. "Tim PkM BK UPI memberikan wawasan inovatif dalam membantu siswa dengan pengalaman traumatis. Kami berharap ada tindak lanjut dari UPI," kata Dani.
Selain simulasi, Prof. Dr. Nandang Rusmana, M.Pd. memberikan buku "Konseling Kelompok bagi Anak dengan Pengalaman Traumatis" kepada guru BK yang berpartisipasi aktif. Pelatihan ini diharapkan membuat guru BK lebih terampil dalam membantu siswa mengatasi trauma serta menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman.
Komitmen UPI untuk Pendidikan Sukabumi
Kegiatan ini menunjukkan komitmen Universitas Pendidikan Indonesia dalam meningkatkan mutu pendidikan di Kabupaten Sukabumi. Selain memberikan pengetahuan praktis, pelatihan ini memperkuat jaringan profesional guru BK di wilayah tersebut. Diharapkan, para guru BK dapat mentransformasikan wawasan yang diperoleh kepada rekan sejawat, sehingga manfaat pelatihan ini dapat dirasakan lebih luas.
Pelatihan ini juga diharapkan mendorong inovasi dalam bidang bimbingan dan konseling yang relevan dengan kebutuhan siswa dan tantangan zaman. Dukungan penuh dari UPI menjadi fondasi bagi terciptanya lingkungan belajar yang lebih mendukung, inklusif, dan aman bagi seluruh siswa.
Reporter : Bilie W
Redaktur : R.Cking