TERBIT.ID, Sukabumi - Sebanyak 35 peserta dari unsur RW, RT, kepemudaan, tokoh agama, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Penggerak PKK, dan perangkat desa mengikuti pelatihan kesiapsiagaan sebagai Satgas Desa Tangguh Bencana (Destana) di Desa Sundawenang. Pelatihan yang berlangsung selama tiga hari ini bertujuan mengantisipasi bencana alam sejak dini melalui pembentukan Desa Tangguh Bencana tahun 2024.
Pantauan terbit.id, Dalam upaya mendeteksi dan memetakan bencana alam sejak dini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi menggelar pelatihan di ikuti oleh puluhan orang sebagai Satgas Desa Tangguh Bencana (Destana) di Aula Desa Sundawenang, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (23/7/2024).
Kegiatan yang digelar oleh BPBD Kabupaten Sukabumi ini juga dihadiri oleh unsur Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Parungkuda, Sekretaris Kecamatan Parungkuda, Kasi Trantib, Kasi Kesos, serta Plt. Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Sukabumi, Agung Koswara Adiwiguna.
"Program ini bertujuan meningkatkan kapasitas kawasan melalui pembentukan Desa Tangguh Bencana atau Destana yang melibatkan unsur pentahelix, seperti RW, RT, kepemudaan, tokoh agama, tokoh masyarakat, BPD, Penggerak PKK, kader Posyandu, dan perangkat desa," ujar Agung Koswara Adiwiguna kepada terbit.id, Selasa (23/7/2024).
Agung menjelaskan bahwa untuk membentuk Desa Tangguh Bencana, terdapat beberapa indikator yang harus dicapai, di antaranya terbentuknya forum pengurangan risiko bencana yang di dalamnya terdapat satgas relawan. Forum ini diharapkan mampu membuat peta rawan bencana secara partisipatif dan menyusun rencana aksi atau rekomendasi dalam bentuk Kajian Risiko Bencana (KRB) tingkat desa.
"Forum ini nantinya akan membantu kepala desa dalam penanggulangan bencana di wilayah Desa Sundawenang. Harapan kami, risiko yang mungkin timbul di Desa Sundawenang bisa dikurangi. Saat kejadian, mereka sudah sigap, dan setelah kejadian mereka cepat pulih," tandas Agung.
Kepala Desa Sundawenang, Wahid, menyampaikan apresiasinya terhadap BPBD Kabupaten Sukabumi yang telah memilih Desa Sundawenang sebagai lokasi pelatihan Destana. Wahid menekankan bahwa bencana seperti longsor dan banjir sering terjadi di desa tersebut karena kondisi geografis, geologis, dan hidrologisnya.
"Saya sangat berterima kasih kepada BPBD Kabupaten Sukabumi atas penunjukan Desa Sundawenang sebagai lokasi Bimtek Desa Tangguh Bencana. Tidak semua desa mendapat kesempatan ini. Pelatihan ini diharapkan mampu membuat peserta mengenali potensi-potensi kebencanaan dan melakukan tindakan pencegahan terhadap kerugian yang mungkin timbul," ungkap Wahid.
Editor : R.Cking