TERBIT.ID, Magetan - Diduga kurang hati-hati dalam mengemudi, dua gadis yang berboncengan sepeda motor menabrak bagian belakang minibus yang meluncur searah di Jalan Tembus Madiun - Magetan, Desa Jomblang, Kecamatan Takeran, Magetan, Jawa Timur, pada Minggu (28/7/2024). Kedua korban terbanting ke aspal dan harus dibantu oleh warga sekitar.
Meski tetap sadarkan diri, kedua korban mengalami luka lecet ringan di tangan dan kaki, serta salah satunya mengeluh pusing. Mereka dikenal sebagai Anjel (18) dan Anggita (19), yang tinggal sekampung di Kelurahan Poncol, Kecamatan Poncol, Magetan.
Pengemudi minibus yang ditabrak, Lastri, warga Desa Bulugledeg, Kecamatan Bendo, Magetan, mengalami kerusakan pada bamper kiri kendaraannya. Sementara, bagian depan motor yang dikendarai korban hancur.
Salah seorang saksi mata, Hardi, menyatakan melihat insiden tersebut. "Saya tahu persis. Minibus itu pelan karena di depannya ramai. Saat itu sepeda motor mbaknya langsung menabrak. Kurang hati-hati mbaknya," ujar Hardi.
Menurut Hardi, minibus bernomor polisi AE 1608 DL yang dikemudikan Lastri meluncur dari arah Barat (Magetan), diikuti oleh Honda Beat bernomor polisi AE 4887 QL yang dikendarai Anjel dengan membonceng Anggita. "Lantaran lalu lintas di depan ramai, minibus mengurangi kecepatannya. Pada saat yang bersamaan, motor yang dikemudikan korban melintas kencang sehingga sulit mengantisipasi hingga terjadilah insiden tersebut," jelasnya.
Lastri menjelaskan bahwa ia sengaja mengurangi laju kendaraannya karena lalu lintas di depannya padat. "Saya dan suami saya mau ke Madiun menghadiri acara. Disitu tadi saya mengerem, karena ada kendaraan di depan saya. Saat itulah bagian belakang kendaraan saya ditabrak motor itu," tutur Lastri.
Anjel, pengendara sepeda motor, menyatakan bahwa kecelakaan terjadi karena kendaraan di depannya tiba-tiba mengurangi kecepatan. "Kendaraan saya sudah dekat. Tiba-tiba mobil itu mengurangi kecepatan. Ya bagaimana, saya tidak bisa lagi menghindari. Akhirnya menabrak," katanya.
Anjel dan Anggita mengaku sedang dalam perjalanan mencari tempat kos di Madiun. Anjel berencana akan kuliah di Universitas PGRI Madiun (Unipma), sementara Anggita merupakan mahasiswi Universitas Setia Budi, Solo.
Kedua pihak yang terlibat dalam kecelakaan sepakat untuk menyelesaikannya secara damai dan kekeluargaan, tanpa melanjutkan proses hukum. Lastri mengantar kedua korban ke klinik terdekat untuk mendapatkan perawatan medis.
Kontributor : Fin
Redaktur : Iyang Sud