Polsek Cibadak akhirnya Temukan Identitas Mayat di Irigasi PLTA Cikuya

Redaksi
Kamis, 29 Agustus 2024 | 17:00 WIB Last Updated 2024-08-31T02:01:49Z
TERBIT.ID, Sukabumi - Polsek Cibadak, Polres Sukabumi telah menemukan penyebab kematian dari mayat pria yang di temukan di pintu air irigasi PLTA Cikuya RT 02/RW 05, Desa Tenjojaya, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. 

Kapolsek Cibadak, Polres Sukabumi, AKP I Djubaedi mengatakan, bahwa korban yang diketahui berinisial MY (23) asal warga Kampung Bantarmuncang Wetan, RT 02/09, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi ini, ditemukan tewas sekira pukul 06.00 WIB pada Jumat, 23 Agustus 2024 oleh seorang petugas atau penjaga piket irigasi PLTA tersebut.

“Identitasnya sudah terungkap, ya kita cari, semua kita gerakan, Inafis nggak bisa, karena memang tidak bisa terdeteksi sidik jarinya, kita umumkan ke para Kades, medsos dan lain-lain, dan akhirnya terungkap identitasnya,”ujarnya kepada terbit.id Kamis (29/08/2024). 

Berdasarkan pemeriksaan dan hasil visum, korban telah meninggal dunia, karena ia banyak kemasukan air, sehingga korban tidak bisa bernafas. Selain itu, pada tubuh korban tidak ditemukan luka apapun akibat kekerasan. Hanya saja, pada bagian hidungnya memerah. 

"Hasil pemeriksaan saksi-saksi,bahwa korban sebelum meninggal dunia, ia sempat mabuk daun kucubung yang dicampur dengan masakan mie instan, jadi Informasinya seperti itu (mabuk), sebelum meninggal itu, dia kumpul dengan kawannya, kemudian bikin indomie, mungkin salah satu kawannya itu indomienya itu dicampur dengan pucuk daun kucubung,” jelasnya. 

Lanjutnya, korban setelah makan mie instan di rumah temannya yang lokasinya tidak jauh ,dimana korban ditemukan di pintu air PLTA. Diduga  masak-masak mie instan, ada yang iseng pakai daun pucuk kucubung. Setelah itu, korban goyang-goyang langsung dianter ke kobong pesantren.

"Memang korban itu merupakan santri kalong. Cuma yang punya kobong itu tidak tahu, tidak ada di sini lagi di luar kota,”ungkapnya.

Setelah itu, korban tertidur pulas di kobong Ponpes hingga ngigau dan lain-lain. Karena tertidur pulasa, akhirnya teman korban meninggalkannya di kobong Ponpes tersebut.

“Jam 02:00 WIB, korban ditinggalkan oleh kawannya itu. Jadi kelanjutannya nggak tahu, apakah dia mungkin jalan sendiri atau bagaimana. Karena posisi di situ berdekatan dengan solokan besar atau sungai itu,” bebernya.

Penyebab jatuhnya korban apakah dia terjatuh, atau rekannya yang iseng. Nah, ini yang sedang diselidiki pihak kepolisian, dan saat ini pihak Kepolisian sudah melakukan pemeriksaan saksi-saki BAW atau berita acara wawancara. Sementara, saksi yang sudah dilakukan pemeriksaan oleh pihak Kepolisian terdapat sekitar enam orang. Terdiri dari, empat teman korban dan dua orang lainnya merupaka anggota keluarga korban.

“Temannnya itu, ada empat orang. teman ini hanya mencoba, tapi nggak tahu dijebak atau bagaimana. Kalau korban sendiri statusnya belum bekerja, tapi dia itu santri kalong. Kalau ada ketuanya baru ngaji di kobong Ponpes itu,” timpalnya.

Menurutnya, bahwa saat ini perkara tersebut sudah dilimpahkan dari Polsek Cibadak ke Polres Sukabumi, untuk dilakukan penyelidikan lebih dalam lagi dan perkembangan selanjutnya, tadi malam berkasnya sudah serahkan ke Polres Sukabumi, karena menyangkut anak di bawah umur untuk rekan- rekanya. 

“Untuk dugaan meninggalnya karena kucubung. Nah, kita belum ke arah sana ya, kita masih melakukan penyelidikan, kalau menurut visum karena kemasukan air tidak bisa bernafas. Tapi bagaimana dia berproses dia jatuh ke sungai, itu yang harus kita cari,” pungkasnya. 



Redaktur : U Suherman
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Polsek Cibadak akhirnya Temukan Identitas Mayat di Irigasi PLTA Cikuya

Trending Now

Iklan