Uji Coba MyPertamina di Sukabumi, Warga Keluhkan Kerumitan dan Dukung Ketepatan Sasaran Subsidi

Redaksi
Jumat, 06 September 2024 | 08:13 WIB Last Updated 2024-09-06T01:14:46Z
TERBIT.ID, Sukabumi - PT Pertamina (Persero) mulai melakukan uji coba penerapan sistem pembelian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi menggunakan QR Code melalui aplikasi MyPertamina di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah Kota dan Kabupaten Sukabumi. Sistem ini diberlakukan untuk kendaraan roda empat yang menggunakan BBM bersubsidi seperti Pertalite dan Solar.

Kebijakan baru ini memungkinkan pengguna memindai QR Code melalui ponsel atau mencetaknya dan menempelkannya di kendaraan. Namun, implementasi sistem tersebut memicu berbagai tanggapan dari masyarakat. Sementara sebagian warga menyambut baik kebijakan ini karena dianggap dapat membantu menyalurkan subsidi tepat sasaran, sebagian lainnya mengeluhkan potensi kerumitan teknis, terutama bagi warga yang belum terbiasa dengan teknologi digital.

Di SPBU Kenlee Desa Kompa, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, sejumlah warga terlihat mendaftarkan kendaraan mereka untuk mendapatkan QR Code. Salah seorang warga, Yanto (60 tahun), mengaku kesulitan dalam proses pendaftaran.

"Saya baru daftar hari ini, katanya buat beli Pertalite. Tapi agak susah, mobil saya sudah terdaftar, tapi tidak bisa masuk. Jadi harus didaftarkan ulang," ungkapnya, Kamis (5/9/2024).

Yanto menjelaskan bahwa meskipun sudah mendaftar, dia masih harus menunggu sekitar satu minggu untuk proses verifikasi selesai. "Nomor kendaraannya harus di-reset dulu, baru diverifikasi ulang," tambahnya.

Senada dengan Yanto, Feri (35 tahun), warga Parungkuda, juga sudah mendaftarkan kendaraannya untuk mendapatkan QR Code. Ia merasa bahwa meskipun proses ini terkesan rumit, namun dengan adanya QR Code, ia lebih tenang saat membeli BBM di kota.

“Proses pendaftarannya lumayan ribet. Harus ada email, KTP, dan foto mobil yang harus jelas, terutama dari depan agar plat nomor terlihat. Kalau foto dari samping, meski plat nomornya terlihat, tetap tidak diterima,” kata Feri.

Supervisor SPBU Kenlee Parungkuda, Fahri Faisal, mengungkapkan bahwa pihaknya telah aktif melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait penggunaan QR Code ini. 

"Kami memasang spanduk dan poster, serta mengarahkan operator untuk mewajibkan pengisian BBM menggunakan barcode bagi yang sudah memilikinya," jelasnya.

Faisal juga menambahkan bahwa pihak SPBU membantu masyarakat dalam proses pendaftaran QR Code hingga berhasil. "Kami di sini membantu mendaftarkan sampai keluar barcode-nya dan bisa langsung dicoba di sini," tambahnya.

Namun, Faisal mengakui bahwa hingga saat ini, pihaknya belum menerima informasi pasti mengenai tanggal resmi penerapan wajib QR Code. "Masih simpang siur, tapi tidak akan lama lagi. Dari pihak Pertamina sudah ada edaran sejak Agustus lalu," jelasnya.

Dalam sosialisasinya, Faisal mengakui bahwa sejak pertengahan Agustus, pihaknya sudah mulai gencar mensosialisasikan penggunaan QR Code ini, termasuk melalui media sosial. Ia juga menyatakan bahwa ada pembatasan jumlah pembelian BBM bagi kendaraan yang menggunakan QR Code, yakni maksimal 120 liter per hari untuk Pertalite.

"Kami berharap dengan sistem ini, distribusi BBM bersubsidi bisa lebih tepat sasaran dan berjalan lebih efisien," pungkasnya.



Editor : R.Cking
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Uji Coba MyPertamina di Sukabumi, Warga Keluhkan Kerumitan dan Dukung Ketepatan Sasaran Subsidi

Trending Now

Iklan