TERBIT.ID, Sukabumi - Gelombang penolakan terhadap pembangunan tower BTS di dekat lingkungan SMA Negeri Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, kian mencuat. Pada Senin (7/10/2024), sejumlah orang tua siswa berkumpul di halaman sekolah dan menandatangani banner yang berisi penolakan terhadap proyek tersebut. Mereka menyatakan kekhawatirannya akan keselamatan siswa dan aset sekolah.
Salah satu orang tua siswa, Selvi, menyampaikan bahwa pendirian tower BTS di sekitar sekolah menimbulkan kekhawatiran yang serius terkait dampak yang bisa terjadi, terutama di musim hujan. Ia menegaskan bahwa ancaman petir bisa saja membahayakan anak-anak yang berada di sekolah, serta merusak peralatan penting seperti komputer.
"Kita sebagai orang tua siswa SMA 1 Parungkuda meminta kebijaksanaan, tanggung jawab, dan perlindungan dari pihak yang bertanggung jawab atas BTS tersebut, karena kami khawatir terhadap keselamatan anak-anak kami yang bersekolah di sini. Terutama kalau ada petir saat musim hujan, itu bisa membahayakan mereka dan merusak aset sekolah seperti komputer," ungkapnya.
Selvi juga menyoroti bahwa hingga saat ini, pihak sekolah dan para orang tua belum mendapatkan konfirmasi atau penjelasan resmi dari pihak perusahaan yang membangun tower BTS tersebut. Ia berharap ada komunikasi yang baik antara pihak perusahaan dan orang tua siswa, agar kekhawatiran ini dapat diatasi tanpa harus terjadi konflik terbuka.
"Kami hanya ingin ada tanggung jawab dari pihak BTS. Selama ini, keluarga besar SMA 1 Parungkuda belum mendapatkan konfirmasi apapun dari perusahaan. Kami berharap ada komunikasi langsung, bukan ingin bertindak frontal, tapi kita perlu kejelasan," lanjutnya.
Mereka berharap perusahaan penyedia BTS bisa bertanggung jawab dan memberikan solusi terbaik, demi keamanan para siswa dan kelangsungan proses belajar-mengajar di sekolah tersebut.
Sementara itu, pihak sekolah belum memberikan tanggapan resmi terkait aksi penolakan ini.
Editor : R.Cking.
