TERBIT.ID, Sukabumi - Komisi III DPRD Kabupaten Sukabumi melakukan langkah strategis untuk mendalami tugas pokok dan fungsi (tupoksi) serta kinerja dua Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), yakni Perusahaan Umum Daerah Air Minum Tirta Jaya Mandiri (Perumda TJM) dan Perusahaan Umum Daerah Bank Perkreditan Rakyat (Perumda BPR). Diskusi tersebut digelar dalam rapat koordinasi (rakor) di ruang rapat Perumda TJM di Desa Ciheulang Tonggoh, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, pada Kamis (3/10/2024).
Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Sukabumi, Hera Iskandar, menyatakan bahwa rakor ini merupakan tindak lanjut dari rapat yang sebelumnya digelar di DPRD. Ia menegaskan bahwa rakor kali ini difokuskan pada pembahasan mengenai profil perusahaan, permodalan, jalur distribusi, serta kontribusi kedua perusahaan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).
"Kami menggali lebih dalam mengenai tupoksi dan kinerja mitra kerja kami di BUMD. Perumda TJM dan BPR menjadi fokus dalam pertemuan kali ini, dengan tujuan agar kami bisa memahami tantangan yang mereka hadapi serta kontribusi mereka terhadap PAD," jelas Hera.
Potensi Peningkatan PAD dan Solusi Hambatan
Dalam rakor tersebut, Hera menekankan pentingnya meningkatkan kontribusi kedua BUMD tersebut terhadap PAD Kabupaten Sukabumi. Ia mengakui bahwa beberapa hambatan telah teridentifikasi dan solusi untuk mengatasinya juga telah dirumuskan.
"Target PAD yang telah kami identifikasi hambatannya, solusinya sudah kami bahas. Namun, untuk nominal, kami masih menunggu proses penyusunan yang sedang berjalan," ujarnya.
Menurut Hera, kedua perusahaan saat ini berada dalam kondisi yang baik dan sehat, namun masih ada ruang untuk peningkatan. Dengan potensi pasar yang besar di Kabupaten Sukabumi, Hera menilai bahwa kinerja kedua perusahaan ini masih bisa didorong lebih maksimal.
Persaingan dan Tantangan Perumda BPR
Salah satu topik penting yang dibahas dalam rakor tersebut adalah tantangan yang dihadapi Perumda BPR dalam bersaing dengan bank konvensional. Hera menekankan bahwa BPR harus memiliki strategi yang tepat untuk mempertahankan posisinya di tengah persaingan yang semakin ketat, terutama dalam hal suku bunga.
"BPR harus fokus pada positioning yang tepat, seperti menawarkan pelayanan yang lebih baik, kecepatan, kemudahan, dan menjangkau segmen masyarakat yang jelas, seperti buruh pabrik. Jika mereka lebih memilih BPR daripada bank konvensional yang menawarkan suku bunga tinggi, itu akan menjadi keuntungan besar," ungkap Hera.
Ekspansi Layanan Perumda TJM
Selain itu, Hera juga menyoroti pentingnya Perumda TJM untuk memperluas jangkauan layanannya, tidak hanya untuk masyarakat umum, tetapi juga ke wilayah komersial. Menurutnya, hal ini dapat menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan pendapatan perusahaan.
"Perumda TJM tidak hanya harus melayani masyarakat, tetapi juga perlu menjangkau wilayah-wilayah komersial agar lebih optimal dalam meningkatkan pendapatan," tambahnya.
Dengan adanya rakor ini, DPRD Kabupaten Sukabumi berharap kedua BUMD dapat lebih meningkatkan kinerjanya dan memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap PAD, sekaligus mengatasi hambatan yang ada melalui kolaborasi yang baik antara DPRD dan BUMD.
Editor : R.Cking