TERBIT.ID, Sukabumi - Desa Gunungendut, Kecamatan Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi, membuat langkah progresif dalam memerangi narkoba dengan membentuk Satuan Tugas (Satgas) Narkoba. Inisiatif yang diresmikan pada Jumat (4/10/2024) ini melibatkan Gerakan Anti Narkotika Nusantara Amarta (GANNA) dan mendapat dukungan penuh dari masyarakat setempat.
Pembentukan satgas ini ditandai dengan pembacaan teks deklarasi dan penyerahan seragam Satgas Narkoba di aula Desa Gunungendut, Kampung Sinagar, yang dihadiri oleh Camat dan Staf Kecamatan Kalapanunggal, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Sukabumi.
Kepala Desa Gunungendut, Dede Mistar Setiawan, menjelaskan bahwa keputusan ini lahir dari meningkatnya kehawatiran terhadap potensi peredaran narkoba yang mulai merambah wilayah mereka. "Kami sebagai pemerintah desa merasa perlu bertindak cepat. Setelah mendapat masukan dari masyarakat, kami sadar bahwa peredaran narkoba, meskipun belum masif di desa ini, harus segera diantisipasi," jelas Dede.
Satgas yang dipimpin oleh Suhandi Wirata seorang tokoh masyarakat setempat, tak hanya terdiri dari warga, tetapi juga melibatkan berbagai elemen seperti tokoh agama.
"Alhamdulillah, sosialisasi hari ini dari BNNK Sukabumi memberikan banyak wawasan bagi anggota satgas. Harapannya, satgas ini bisa menjadi garda terdepan dalam mencegah penyebaran narkoba, khususnya di kalangan pemuda," tambah Dede.
Dede juga mengungkapkan bahwa meskipun belum ada kasus besar terkait narkoba di Desa Gunungendut, informasi yang masuk menunjukkan adanya penyalahgunaan obat terlarang yang berasal dari luar desa. "Ini yang kami antisipasi. Sekecil apapun pergerakan narkoba, harus segera ditangani agar tidak merusak generasi muda di desa ini," tandasnya.
Camat Kalapanunggal, Ading Ismail, turut memuji langkah ini dan menyatakan bahwa Desa Gunungendut menjadi yang pertama di wilayahnya yang membentuk Satgas Narkoba. “Saya sangat mengapresiasi upaya ini. Semoga dengan adanya satgas, peredaran narkoba di Kecamatan Kalapanunggal bisa ditekan,” ujar Ading.
Ading juga menekankan bahwa masalah narkoba bukanlah hal yang bisa dianggap remeh, mengingat di beberapa desa lain di kecamatan tersebut telah terjadi penangkapan pelaku penyalahgunaan narkoba.
“Hanya dalam dua bulan terakhir, sudah ada tiga kali penangkapan di wilayah lain, seperti di Palasari. Ini bukti nyata bahwa peredaran narkoba bisa terjadi di mana saja,” ungkapnya.
Ading berharap, seluruh pihak, baik institusi pemerintah maupun masyarakat bisa bahu-membahu mencegah peredaran narkoba.
"Narkoba adalah ancaman serius bagi masa depan generasi muda. Jangan sampai anak-anak kita kehilangan masa depan karena terjerat narkoba," pungkasnya.
Editor : Rawin Cking
