TERBIT.ID, Sukabumi - Dalam upaya mempercepat penurunan angka stunting di Jawa Barat, Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi Partai Golkar, Dewi Asmara, bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat, menggelar kegiatan Promosi Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) di Gedung Disen, Desa Sukamanah, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (2/11/2024) pagi.
Kegiatan ini dihadiri ratusan warga yang antusias untuk mendapatkan informasi mengenai pentingnya pencegahan stunting sejak dini.
Dalam sambutannya, Dewi Asmara menyampaikan bahwa stunting adalah masalah serius yang harus diatasi melalui peran aktif keluarga, khususnya orang tua. Ia menekankan pentingnya edukasi mengenai pola makan yang sehat, kebersihan lingkungan, serta pemantauan kesehatan ibu hamil sebagai langkah utama dalam mencegah stunting.
“Pencegahan stunting harus dilakukan bersama-sama, dimulai dari lingkungan keluarga. Edukasi mengenai pola makan yang sehat, sanitasi yang baik, dan pemantauan kesehatan ibu hamil menjadi kunci utama dalam menekan angka stunting,” ujar Dewi di hadapan warga.
Dewi juga memberikan rekomendasi usia ideal untuk menikah, yaitu 24 tahun untuk perempuan dan 27 tahun untuk laki-laki, sebagai upaya agar pasangan dapat hidup mandiri dan lebih siap dari segi perekonomian sebelum memiliki anak.
“Perencanaan yang baik, jarak kelahiran yang teratur, serta gizi seimbang bagi anak usia sekolah dan ibu hamil sangat penting dalam menekan angka stunting,” tambahnya.
Dewi menegaskan bahwa stunting bukan sekadar masalah fisik anak yang berpostur pendek, tetapi juga berdampak pada kecerdasan, produktivitas, dan kualitas hidup mereka di masa depan. “Stunting bukan hanya soal tinggi badan, tapi juga memengaruhi kecerdasan dan kualitas hidup anak ke depan,” tandasnya.
Fajar Supriadi Sentosa, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, menjelaskan pentingnya pencegahan stunting mulai dari masa pra-kehamilan hingga pasca-kehamilan. Menurutnya, pola asuh yang baik serta pemberian gizi yang cukup menjadi faktor penting dalam mengurangi angka stunting.
"Kami terus berupaya memastikan setiap keluarga memiliki akses informasi yang tepat serta dukungan sumber daya yang menunjang kesehatan mereka," kata Fajar.
Melalui kegiatan Promosi KIE ini, diharapkan masyarakat Desa Sukamanah dan sekitarnya dapat lebih waspada dan proaktif dalam menangani masalah stunting.
“Dengan kegiatan ini, kami berharap masyarakat Sukabumi, khususnya di Desa Sukamanah, lebih peduli terhadap pencegahan stunting agar generasi mendatang bisa tumbuh sehat dan berkualitas,” tutup Fajar.
Editor : R.Cking