TERBIT.ID, Sukabumi - Tak kunjung diperbaiki ruang kelas 2 SD Negeri 3 Cikidang di Jalan Raya Cikidang, Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, tiba-tiba ambruk meskipun demikian tidak ada korban jiwa dalam insiden sekitar pukul 11.00 WIB, pada Jumat (15/11/2024), .
Dari rekaman video yang beredar, tampak kerusakan parah di bagian atap. Kayu penyangga, reng, dan genting hancur, dengan puing-puing berserakan di lantai kelas. Sejumlah warga yang berada di sekitar lokasi menyaksikan kejadian tersebut.
Nanang Suherman, warga setempat yang melihat langsung peristiwa tersebut, mengungkapkan bahwa bangunan itu tiba-tiba ambruk tanpa ada tanda-tanda seperti angin kencang atau hujan.
“Bangunan tiba-tiba ambruk begitu saja, padahal tidak ada angin atau hujan. Satu ruangan kelas langsung rusak parah. Memang bangunannya sudah lapuk dan terlihat tidak layak,” ujar Nanang saat dikonfirmasi.
Nanang menambahkan, dua hari sebelumnya, masyarakat setempat, termasuk wali murid dan guru, telah membicarakan mengenai kondisi bangunan yang dinilai berbahaya. Pengajuan perbaikan sudah disampaikan kepada pihak Dinas Pendidikan, namun belum ada tindak lanjut.
“Kondisi bangunan yang rusak ini memang sudah jadi perhatian kami sejak lama, dan kami bahkan sudah mengajukan perbaikan ke dinas terkait. Sayangnya, belum ada tanggapan hingga saat ini,” tambahnya.
Teti, salah seorang guru di SDN 3 Cikidang, mengonfirmasi bahwa ruangan kelas 2 tersebut sebenarnya sudah tidak digunakan untuk kegiatan belajar mengajar (KBM) karena dikhawatirkan ambruk saat digunakan. Siswa kelas 2 telah dipindahkan ke ruang lain yang lebih aman sejak setahun terakhir.
“Sudah sekitar satu tahun ruang kelas itu tidak dipakai karena kondisinya lapuk. Kami bahkan sudah mengajukan proposal perbaikan lima bulan lalu, tapi belum ada jawaban. Di wilayah Cikidang ini juga ada sekolah lain yang ambruk total sehingga mungkin diutamakan untuk perbaikan,” jelas Teti.
Lebih lanjut, Teti menyatakan bahwa tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut karena pihak sekolah sudah mengantisipasi dengan merotasi penggunaan ruang kelas yang aman. “Alhamdulillah tidak ada siswa yang menjadi korban. Kami memang sudah mengatur ulang ruang kelas yang kondisinya lebih baik agar pembelajaran tetap bisa berlangsung aman,” imbuhnya.
Redaktur : M. Rizal.