TERBIT.ID, Sukabumi - Bencana pergerakan tanah yang terjadi di Kampung Cicadas, Desa Neglasari, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, memaksa warga memindahkan belasan makam ke lokasi yang lebih aman. Keputusan tersebut diambil setelah tanah di area pemakaman pribadi mengalami kerusakan parah.
Camat Cibadak, Mulyadi, menjelaskan bahwa retakan tanah pertama kali dilaporkan oleh warga pada 4 Desember 2024. Setelah dilakukan peninjauan, ditemukan kerusakan signifikan pada sejumlah rumah dan makam. "Hari ini, sebanyak 18 makam dipindahkan oleh keluarga masing-masing ke tempat pemakaman umum (TPU) di Kampung Sempur. Pemindahan ini dilakukan demi keamanan," ujar Mulyadi, Kepada terbit.id, Selasa (10/12/2024).
Selain merusak makam, bencana ini juga berdampak pada enam rumah warga yang mengalami retakan besar, terutama di bagian lantai. Sebanyak 23 jiwa terdampak langsung dan telah dievakuasi ke rumah kerabat yang berada di lokasi aman. "Evakuasi dilakukan untuk mencegah risiko lebih besar, mengingat kondisi tanah yang terus bergerak," tambahnya.
Bencana tersebut juga mengganggu akses infrastruktur di kampung itu. Jalan menuju lokasi bencana terputus total, sehingga kendaraan roda empat tidak dapat melintas. "Kendaraan roda dua masih bisa melintas, tetapi harus sangat berhati-hati," jelasnya.
Pemerintah Kecamatan Cibadak bersama pihak desa telah melaporkan situasi ini kepada Pemerintah Kabupaten Sukabumi untuk segera menentukan langkah mitigasi. Salah satu langkah yang akan dilakukan adalah kajian geologi untuk menentukan tingkat keamanan area tersebut.
"Jika kajian menunjukkan bahwa lokasi ini tidak aman, maka solusi terakhir adalah relokasi warga ke tempat yang lebih aman. Saat ini, terdapat 41 kepala keluarga yang masih tinggal di wilayah tersebut. Kita akan pastikan terlebih dahulu apakah mereka berada di zona merah atau tidak," ungkap Mulyadi.
Pemerintah berkomitmen untuk memberikan solusi terbaik bagi warga yang terdampak bencana ini. "Keamanan warga adalah prioritas utama. Langkah-langkah yang kami ambil nantinya akan berdasarkan hasil kajian yang komprehensif," tutupnya. (**R.Cking).