TERBIT.ID, Sukabumi - Kabupaten Sukabumi tengah menghadapi cuaca ekstrem yang memicu bencana hidrometeorologi, termasuk banjir, longsor, dan kerusakan infrastruktur. Hingga kini, bencana tersebut telah berdampak pada 20 kecamatan dan 26 desa, memaksa puluhan kepala keluarga mengungsi.
Curah hujan tinggi dalam beberapa hari terakhir di Kabupaten Sukabumi telah menyebabkan bencana hidrometeorologi yang meluas. Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Deden Sumpena, melaporkan bahwa hingga saat ini, 20 kecamatan dan 26 desa terkena dampak bencana.
“Data sementara menunjukkan 20 kecamatan dan 26 desa terdampak. Dampaknya meliputi banjir, longsor, jalan terputus, hingga jembatan putus,” ungkap Deden, kepada terbit.id, Rabu (4/12/2024).
Dampak bencana tidak hanya melumpuhkan infrastruktur, tetapi juga memaksa warga meninggalkan rumah mereka. “Sebanyak 42 kepala keluarga kini mengungsi, dan kami masih dalam proses pendataan untuk mendapatkan informasi lebih rinci,” jelasnya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa curah hujan tinggi akan terus berlanjut selama tiga hari ke depan. Hal ini meningkatkan potensi ancaman bencana seperti longsor, pergerakan tanah, dan banjir yang lebih parah.
Deden mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mempersiapkan langkah antisipasi. “Kami meminta masyarakat lebih waspada terhadap potensi bencana. Jangan lupa untuk segera melapor jika terjadi situasi darurat,” ujarnya. (**R.Cking).