TERBIT.ID, Sukabumi - Sebanyak 29 rumah di Kampung Citiis, Jaya Mekar Dua, Desa Gunung Kramat, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, terancam akibat pergerakan tanah yang terjadi sejak tiga pekan terakhir. Bupati Sukabumi Marwan Hamami menegaskan bahwa relokasi menjadi langkah utama untuk menyelamatkan warga yang terdampak.
Marwan Hamami menyampaikan bahwa pergerakan tanah ini masih terus dipantau dan diantisipasi oleh tim ahli.
“Pergerakan tanah ini ada di Gunung Kramat di wilayah Kecamatan Cisolok. Tim Geologi sudah turun, dan assesment juga sudah dilakukan. Melihat kondisi hari ini, kami merekomendasikan seluruh warga terdampak untuk direlokasi,” ujar Marwan, Sabtu (28/12/2024).
Menurut Marwan, struktur tanah yang labil tidak memungkinkan warga untuk tetap tinggal di lokasi tersebut. "Struktur tanah seperti ini sudah tidak memungkinkan lagi untuk memberikan ruang bagi warga. Kalau tetap di sini, jelas sangat membahayakan," tambahnya.
Pihak pemerintah Kabupaten Sukabumi telah menyiapkan lokasi alternatif relokasi. “Tempat relokasi sudah ada, dan tim Geologi akan menentukan lokasi yang lebih aman. Kami akan percepat pengiriman data ke BNPB untuk mempermudah proses relokasi,” tutur Marwan.
Sementara itu, Kepala Desa Gunung Kramat, Subaeta, menjelaskan bahwa hingga kini terdapat 29 rumah dengan 36 kepala keluarga (KK) yang terdampak langsung pergerakan tanah, dengan total 121 jiwa. Selain itu, ada potensi tambahan sebanyak 6 rumah yang terancam, sehingga total keseluruhan menjadi 42 KK.
“Anjloknya pergerakan tanah di beberapa titik mencapai kedalaman 6 hingga 3 meter. Bahkan, jalan desa juga terbelah dan mengalami kerusakan parah,” kata Subaeta, kepada terbit.id
Sebagian besar warga terdampak kini mengungsi ke rumah sanak saudara terdekat karena belum tersedia hunian sementara. “Karena posisi kita di desa, sementara ini warga kami titipkan ke sanak saudara. Namun, kami berharap relokasi dapat segera dilakukan untuk memastikan keselamatan mereka,” harap Subaeta. (**Rizal).