Antisipasi PMK Ratusan Sapi di Sukabumi Divaksinasi

Redaksi
Sabtu, 11 Januari 2025 | 02:07 WIB Last Updated 2025-01-11T05:51:30Z
Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi deh. Asep Kurnadi melakukan vaksin, Foto : Istimewa. 

TERBIT.ID, Sukabumi - Sebagai langkah pencegahan wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi melakukan vaksinasi terhadap ratusan hewan ternak jenis sapi. Vaksinasi ini diprioritaskan untuk sapi potong dan sapi perah yang berada di wilayah berisiko tinggi, guna memastikan keamanan ternak dan mencegah penyebaran penyakit yang sempat menjadi isu nasional.

Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi, drh. Asep Kurnadi, menyampaikan bahwa vaksinasi saat ini difokuskan pada sentra-sentra pengembangan ternak di wilayah seperti Jampang Kulon, Surade, Sukaraja, Purabaya, dan Nyalindung. Menurutnya, vaksinasi massal secara menyeluruh akan dimulai pada bulan Februari hingga Maret mendatang.

"Hari ini kami fokus di wilayah-wilayah berisiko tinggi seperti sentra pengembangan sapi potong di Jampang Kulon, sapi perah di Sukaraja, dan wilayah lainnya. Hingga saat ini sudah ada sekitar 900 ekor sapi yang divaksinasi dalam seminggu terakhir," jelas drh. Asep kepada terbit.id, Jumat (10/01/2025).

Ia menambahkan, vaksinasi dilakukan secara selektif. Sapi yang akan dipotong dalam waktu dekat tidak akan divaksinasi untuk menghemat dosis yang dapat digunakan pada ternak lain yang dipelihara lebih lama.

"Kalau untuk sapi yang mau dipotong dalam waktu dua atau tiga hari ke depan, tentu tidak perlu divaksin. Tapi, untuk ternak yang dipelihara dalam jangka panjang, wajib dilakukan vaksinasi," ujarnya.

Sukabumi Aman dari Wabah, Pengawasan Ditingkatkan

Drh. Asep juga menegaskan bahwa saat ini Kabupaten Sukabumi masih tergolong aman dari wabah PMK. Namun, pihaknya terus meningkatkan pengawasan terhadap lalu lintas ternak, terutama dari daerah yang menjadi zona merah wabah seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur.

"Untuk mendatangkan sapi dari luar daerah, kami tekankan agar hanya membawa sapi yang sudah divaksin di tempat asalnya. Harus dilengkapi dengan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH). Selain itu, jika peternak menemukan tanda-tanda PMK, seperti mulut ternak mengeluarkan lendir atau ada lepuhan di kuku, segera laporkan ke kami untuk penanganan lebih lanjut," imbaunya.

Sebagai tambahan, Dinas Peternakan juga memperketat pengawasan kepada tengkulak dan peternak agar tidak sembarangan membawa sapi dari wilayah terdampak. Surveilans dilakukan untuk memastikan tidak ada sapi yang terinfeksi masuk ke Sukabumi.

Gejala dan Penanganan PMK

Drh. Asep menjelaskan gejala utama PMK pada sapi, antara lain keluarnya lendir dari mulut, lepuhan di rongga mulut, serta infeksi pada kuku. Jika ditemukan gejala tersebut, peternak diminta segera melapor agar dilakukan pengobatan dan isolasi ternak yang sakit.

"Kami harap semua peternak aktif melapor jika menemukan gejala ini. Dengan kerja sama yang baik, Sukabumi bisa tetap aman dari ancaman wabah PMK," pungkasnya. (R.Cking). 

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Antisipasi PMK Ratusan Sapi di Sukabumi Divaksinasi

Trending Now

Iklan