TERBIT.ID, Sukabumi - Sebanyak 68 siswa-siswi dari SDN Pakuhaji, Desa Sundawenang, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, resmi dikukuhkan sebagai dokter kecil (dokcil) pada Kamis (16/1/2025).
Pengukuhan ini menjadi yang pertama di Kecamatan Parungkuda dan bertujuan untuk menanamkan kesadaran akan pentingnya pola hidup bersih dan sehat sejak dini.
Dokter kecil sebagai agen perubahan
Kepala SDN Pakuhaji, Anceu Sukmawati, menyampaikan bahwa program dokter kecil ini merupakan bagian dari upaya sekolah dalam membentuk generasi muda yang peduli terhadap kesehatan diri dan lingkungan.
"Kami ingin mencetak siswa yang tidak hanya peduli pada kesehatannya sendiri, tetapi juga mampu menjadi penggerak pola hidup sehat di keluarga dan masyarakat. Kami berharap program ini bisa menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain di Kecamatan Parungkuda," ujar Anceu.
Program ini diintegrasikan dengan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah, sehingga siswa yang berasal dari kelas 4, 5, dan 6 mendapatkan pelatihan intensif sebelum dikukuhkan. Pelatihan tersebut melibatkan Puskesmas Parungkuda dan mencakup pengetahuan dasar kesehatan, kebiasaan hidup bersih, hingga keterampilan menangani masalah kesehatan sederhana.
"Para dokter kecil ini juga akan menjalankan tugas piket di ruang UKS untuk praktik langsung. Selain belajar teori, mereka juga belajar menerapkan apa yang telah dipelajari. Dengan pembinaan rutin setiap Sabtu, kami optimis anak-anak ini dapat menjadi motivator kesehatan baik di sekolah maupun di rumah," tambahnya.
"Kami ingin anak-anak ini tidak hanya menjadi teladan di sekolah, tetapi juga di masyarakat. Dan siapa tahu, beberapa dari mereka nantinya benar-benar akan menjadi dokter di masa depan," tutup Anceu penuh optimisme.
Peran Puskesmas Parungkuda
Usai mengukuhkan Dokcil, Kepala Puskesmas Parungkuda, Dr. Bagus Jatiswara, menjelaskan bahwa program dokter kecil dirancang untuk membentuk agen-agen kesehatan muda yang dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitarnya.
"Tujuan utama kami adalah memberikan keterampilan dan pengetahuan kepada anak-anak agar mereka mampu menjaga kesehatan diri, teman-teman, keluarga, hingga masyarakat. Mereka adalah agen perubahan sejak dini yang membawa pesan pola hidup sehat," ungkap Dr. Bagus.
Menurutnya, proses seleksi dokter kecil melibatkan sekolah dengan mempertimbangkan minat siswa, dukungan orang tua, dan prestasi akademik. Setelah pelatihan dan pembekalan selesai, Puskesmas akan terus memantau dan memberikan pembinaan secara berkala.
Dukungan orang tua dan antusiasme siswa
Program dokter kecil ini mendapatkan sambutan hangat dari para siswa dan orang tua. Banyak orang tua hadir menyaksikan pengukuhan sebagai bentuk dukungan kepada anak-anak mereka.
"Respon dari para orang tua sangat positif. Mereka bangga melihat anak-anaknya berpartisipasi dalam program ini. Kami yakin hal ini akan memotivasi siswa lain untuk lebih peduli terhadap kesehatan," kata Dr. Bagus. (R.Cking).