Kepala Desa Purwasari, Agus Setia Gunawan saat membersihkan sampah liar di tepi jalan alternatif Kampung Kebon Coklat, RW 02, Desa Purwasari, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jumat (4/1/2025).
TERBIT.ID, Sukabumi - Keberadaan tempat pembuangan sampah (TPS) liar di tepi jalan alternatif Kampung Kebon Coklat, RW 02, Desa Purwasari, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, menimbulkan keresahan warga. Selain merusak pemandangan, tumpukan sampah ini juga menimbulkan bau tidak sedap dan memicu potensi masalah kesehatan.
Warga Kampung Kebon Coklat mengeluhkan keberadaan sampah yang berserakan di ruas jalan alternatif. Kondisi ini dianggap mengganggu kenyamanan dan membahayakan kesehatan lingkungan.
Salah seorang anggota komunitas Purwasari Peduli Encep Firman alias Bang Tepos, mengungkapkan bahwa sampah di lokasi tersebut tidak hanya mencemari estetika lingkungan, tetapi juga menjadi permasalahan kebersihan lingkungan.
“Kami sangat terganggu dengan kondisi ini. Selain bau, sampah ini juga menjadi sarang nyamuk dan tikus. Ini bukan tempat sampah, tapi masih ada saja yang membuang sampah di sini,” ujarnya.
“Jika terus dibiarkan, jalan ini akan semakin kumuh dan membahayakan kesehatan masyarakat,” imbuhnya.
Menanggapi keluhan tersebut, Kepala Desa Purwasari, Agus Setia Gunawan, menyatakan pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi persoalan sampah, termasuk patroli dan edukasi kepada masyarakat. Menurut Agus, mayoritas pelaku pembuangan sampah sembarangan itu bukan warga Desa Purwasari.
“Pelaku biasanya membuang sampah di atas jam 3 pagi hingga subuh, dan setelah kami cek, mereka bukan warga Purwasari. Bahkan kami sudah menerapkan sangsi kepada orang yang membuang untuk mengambil kembali sampah yang dibuang dan memberikan edukasi,” ujar Agus kepada terbit.id, Jumat (4/1/2025).
Sebagai solusi jangka pendek, pemerintah desa bersama komunitas Purwasari Peduli dan Ikatan Budak Ngora Bagian Miceun Runtah melaksanakan program Jumat Bersih (Jumsih) secara rutin. Pembersihan sampah dilakukan dengan membakar sebagian sampah untuk meminimalisir bau, sambil menunggu koordinasi dengan dinas terkait untuk pengangkutan sampah secara berkala.
“Kami sudah memasang banner peringatan keras tidak membuang sampah di lokasi tersebut, bahkan memberikan imbauan agar masyarakat lebih peduli lingkungan. Tahun 2025, kami berencana menata ulang kawasan tepi jalan di Kampung kebon Coklat ini menjadi taman dan posko sesuai usulan tokoh pemuda setempat,” ungkap Agus.
Pemerintah Desa Purwasari berharap masyarakat semakin sadar untuk tidak membuang sampah sembarangan dan mendukung upaya pelestarian lingkungan. “Kami ingin menjadikan Purwasari sebagai desa yang bersih, sehat, dan ramah lingkungan,” pungkas Agus. (R.Cking).