Kepala Dinas Perdagangan dan Industri (Disdagin) Dani Tarsoni, saat di Pasar Parungkuda, Selasa (11/3/2025). Foto : R.Cking.
TERBIT.ID, Sukabumi - Bupati Sukabumi Asep Japar bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Sukabumi, Selasa (11/3/2025). Sidak yang dilakukan di Pasar Cisaat, Cibadak, dan Parungkuda bertujuan memastikan ketersediaan stok serta kestabilan harga bahan kebutuhan pokok penting (Bapokting) selama bulan Ramadan hingga Idulfitri 1446 Hijriah.
Dalam sidak tersebut, tim menemukan adanya ketidaksesuaian volume minyak goreng bersubsidi merek Minyakita di Pasar Cibadak. Meskipun tertera dalam kemasan sebagai satu liter, hasil pengukuran menunjukkan volume minyak hanya 800 mililiter.
Harga Bapokting Relatif Stabil
Bupati Sukabumi Asep Japar turun langsung ke pasar didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Ade Suryaman, Kepala Dinas Perdagangan dan Industri (Disdagin) Dani Tarsoni, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Hari Riyadi, Kepala Dinas Pertanian Sri Hastuty Harahap, serta perwakilan Dinas Peternakan drh. Asep Kurnadi.
Menurut Kepala Disdagin Dani Tarsoni, sidak dilakukan sejak pagi pukul 07.30 WIB, dimulai dari Pasar Cisaat, kemudian ke Pasar Cibadak, dan berakhir di Pasar Parungkuda. Dari hasil pemantauan, harga bahan pokok seperti beras, daging ayam, daging sapi, telur, serta cabai merah dan cabai keriting masih dalam kategori stabil.
"Secara umum tidak ditemukan disparitas harga yang signifikan. Harga beras di masing-masing pasar relatif stabil, belum ada lonjakan harga yang tinggi," ujar Dani kepada terbit.id.
Ia juga menjelaskan bahwa harga cenderung lebih landai di pertengahan Ramadan dibanding awal bulan puasa, meskipun diperkirakan akan mengalami kenaikan menjelang Idul Fitri.
"Misalnya harga daging sapi di Pasar Parungkuda, saat ini berkisar antara Rp120 ribu hingga Rp130 ribu per kilogram. Saat awal Ramadan sempat naik ke Rp135 ribu, tetapi sekarang relatif stabil," tambahnya.
Sementara itu, harga cabai rawit masih tinggi dengan rentang Rp85 ribu hingga Rp93 ribu per kilogram di Pasar Parungkuda. Harga ini lebih murah dibandingkan daerah lain yang mencapai Rp100 ribu hingga Rp120 ribu per kilogram.
Minyakita Tak Sesuai Takaran
Dalam sidak tersebut, tim juga menemukan minyak goreng Minyakita yang tidak sesuai dengan keterangan pada kemasan. Hasil pengecekan menggunakan gelas ukur di Pasar Cibadak menunjukkan bahwa minyak dalam kemasan satu liter ternyata hanya berisi 800 mililiter.
"Di kemasannya tertulis satu liter, tetapi setelah kami ukur ternyata isinya hanya 800 mililiter. Ini seharusnya tidak boleh terjadi. Kalau memang isinya 800 mililiter, mestinya produsen mencantumkan volume yang sesuai di kemasan," tegas Dani Tarsoni.
Selain itu, harga Minyakita di pasaran juga melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. Meskipun volume lebih sedikit, harga minyak tersebut dijual dengan kisaran Rp17 ribu hingga Rp18 ribu per kemasan, yang seharusnya di bawah HET.
"Kami akan menindaklanjuti temuan ini dengan produsen minyak terkait. Kami ingin memastikan ke depan tidak ada lagi pelabelan yang menyesatkan konsumen," tambahnya.
Pemantauan Berlanjut Jelang Lebaran
Untuk memastikan kestabilan harga dan ketersediaan pasokan menjelang Idulfitri, Bupati Sukabumi telah menginstruksikan TPID untuk kembali melakukan pengecekan di lapangan minimal satu minggu sebelum Lebaran.
"Yang terpenting saat ini adalah memastikan pasokan aman hingga Lebaran. Dari informasi yang kami dapatkan, para pedagang memastikan stok cukup sampai hari raya," ungkap Dani.
Di sisi lain, ia juga mengimbau masyarakat agar lebih cermat dalam berbelanja dan memastikan takaran serta harga sesuai dengan yang seharusnya.
"Konsumen harus lebih hati-hati. Pastikan barang yang dibeli sesuai dengan takaran dan harga yang telah ditetapkan," pungkasnya. (R.Cking).