Ikatan Alumni Sekolah Perikanan akan Pasok Ikan Nila untuk MBG di Jabar

Redaksi
Sabtu, 19 April 2025 | 20:31 WIB Last Updated 2025-04-20T13:04:46Z



TERBIT.ID Sukabumi - Ikatan Alumni Sekolah Perikanan Bogor (IASPB) Jawa Barat (Jabar), siap mensuplai Ikan Nila murah untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Jabar. Ikan Nila nantinya akan menjadi salah satu menu MBG di 27 Kota dan Kabupaten di Jabar. 

Ketua IASPB Komisariat Daerah (Komda) Jabar, Abuh Bukhori menuturkan, IASPB adalah merupakan lulusan-lulusan dari sekolah perikanan mulai dari Sekolah Usaha Perikanan Menengah setara Sekolah Pertanian Menengah Atas (SPMA), kemudian Akademi Penyuluhan Perikanan (APP) dan Sekolah Tinggi Perikanan ada 3 lulusan Sekolah Perikanan Bogor yang ada di Jabar ada 570 orang, dan itu adalah ahli-ahli di bidang perikanan.

"Kita sudah berembuk kira-kira ikan apa yang syaratnya itu mudah didapat mudah dibudidayakan, ada untungnya dan nilai gizinya tinggi, maka kita pilih ikan nila," kata Abuh pada Reuni Akbar IASPB di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi, Sabtu (19/04/2025).

Selain memiliki nilai gizi yang tinggi, budidaya ikan nila dapat diproduksi dengan memanfaatkan lahan yang sempit dengan menggunakan metode Biflok. Abuh menambahkan bahwa IASPB ini sangat mendorong program MBG dengan kemampuan anggotanya yang merupakan para pengusaha perikanan dan para ahli bidang perikanan. 

IASPB melihat selain kareba faktor pakan yang relatif mahal, hadirnya tengkulak atau pengepul dalam rantai penjualan ikan menjadi salah satu penyebab mahalnya harga ikan di pasaran. Dengan memotong rantai penjualan dan mempersingkat penjualan petani, IASB akan menyuplai ikan nila kepada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) langsung dari petani. Hal ini diyakini dapat memenuhi anggaran MBG di Jabar dengan per porsi seharga Rp10 ribu hingga Rp15 ribu rupiah.

"Lahan kecil contohnya di perkotaan, kita undang rekan-rekan kita yang sudah bergerak di bidang bioflok dan kita siap untuk membantu pemasarannya supaya mereka itu berkembang. Saat ini masalah yang terjadi produksi melimpah, tidak ada yang menampung. Yang kedua pakannya tinggi. Untuk masalah pakan kami sudah menyiapkan ahli kami dari IASPB Jabar yang ahli membuat mesin pelet terapung dengan harga terjangkau, dan ini sudah dipasarkan ke luar negeri, masa di Indonesia nggak laku untuk mengembangkan itu," jelas Abuh.

Sementara itu, Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki yang hadir dalam reuni akbar IASPB menyatakan siap untuk berkolaborasi atas apa yang akan dilakukan oleh para alumnus sekolah perairan ini. Dirinya berharap, Kota Sukabumi yang memiliki BBPBAT ini dapat mencetak pembudidaya unggul dari Kota Sukabumi yang dapat menunjang nilai gizi bagi warga Kota Sukabumi.

Terkait anggaran MBG yang hanya Rp10 ribu per porsi di Kota Sukabumi dirinya mengatakan bahwa itu sudah cukup mewah dan ditambahnya dengan ikan nila, gizi anak-anak di Kota Sukabumi terpenuhi dan melenyapkan stunting di Kota Sukabumi.

"Cukup besar, Rp10 ribu satu porsi itu cukup besar itu makanan mewah. Contohnya saya makan bersama-sama dengan anggaran Rp100 ribu atau Rp200 ribu untuk 20 orang, coba aja kita masak dengan Rp200 ribu untuk 20 orang itu cukup," ujar Ayep.

Latar belakang Ayep Zaki yang merupakan seorang pengusaha, dirinya sangat mengetahui bahwa kondisi pakan ternak ikan masih relatif mahal, hal ini terjadi karena beberapa bahan yang digunakan untuk membuat pakan ikan masih impor dari luar negeri.

Terkait hal tersebut, Ayep Zaki pun menginginkan adanya kolaborasi dari Pemerintah dengan para ahli bidang perikanan untuk membuat pakan ternak yang harganya terjangkau tapi memiliki kualitas yang tinggi.

"Kalau ternak ikan ini perlu kita bersama-sama karena memang kita harus menurunkan app per pakannya tapi menaikkan protein dari pakan itu sendiri jadi kita naikkan proteinnya appnya kita turunkan," pungkas Ayep. (Fikri) 


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Ikatan Alumni Sekolah Perikanan akan Pasok Ikan Nila untuk MBG di Jabar

Trending Now

Iklan