![]() |
TERBIT.ID Sukabumi - Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi mulai menyalurkan dana intensif bagi Ketua RT/RW, Satlinmas dan Marbot Masjid tahun 2025. Pemberian intensif ini dilakukan oleh Pemkot Sukabumi saat Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) di Gedung Juang Kota Sukabumi pada Kamis, 17 April 2025.
Dilansir dari laman resmi Pemkot Sukabumi, sebanyak 1.576 orang Ketua RT dengan insentif sebesar Rp500 ribu per bulan, kemudian 357 orang Ketua RW dengan nilai insentif sebesar Rp700 ribu per bulan. Sedangkan anggota Satlinmas dan marbot masjid diberikan insentif sebesar Rp100 ribu per bulan.
Dana insentif juga diberikan kepada 1.336 orang tenaga pendidik keagamaan yang mengajar di TPQ, RA, Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Diniyah dan pondok pesantren. Kemudian penerima lainnya adalah 207 orang guru ngaji. Pemerintah Kota Sukabumi juga memberikan dana operasional bagi 462 Posyandu dan 41 tim pembina Posyandu dengan besaran dana mencapai Rp200 ribu per bulan.
Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki menuturkan bahwa selain dana insentif, Pemkot Sukabumi pun memberikan bantuan kepada anak yatim piatu dan para pelaku usaha ultra mikro yang bersumber dari 50 persen gaji Wali Kota dan Wakil Wali Kota.
"Ini merupakan komitmen saya dan Wakil Wali Kota untuk memberikan separuh gaji bagi kepentingan masyarakat," kata Ayep, Jumat (18/04/2025).
Lebih detil Ayep mengungkapkan, 50 persen akan diberikan untuk kepentingan anak yatim dan 50 persen untuk kordo hasan. Kordo Hasan adalah modal kerja tanpa bunga, tanpa ribet ,tanpa potongan untuk ultra mikro yang bisa dicicil selama 10 bulan. Rp250 ribu, dicicil selama 10 bulan jadi Rp25 ribu per bulan tanpa bunga.
"Jadi akan ada setiap bulannya sebanyak 28 pelaku ultra mikro dan 46 anak yatim," ungkap Ayep.
Ayep Zaki pun berencana akan membuat program gratis pembayaran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) bagi warga Kota Sukabumi.
"Kami merencanakan di tahun 2026 ini BPJS gratis, paling tidak kalau 20 ribu (jumlah warga) nih, kurang lebih Rp7,2 milar anggarannya, apakah kita 10 ribu dulu, 15 ribu dulu atau 20 ribu atau mungkin lebih dari 20 ribu, kita lihat saja nanti anggarannya,” pungkas Ayep.